HUKRIM

Polisi Akan Periksa Kejiwaan Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di PPU

99
×

Polisi Akan Periksa Kejiwaan Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di PPU

Sebarkan artikel ini
(Foto: JND yang saat ini telah diamankan oleh pihak Polres PPU/Ist)

apakabar.co — PPU – JND (17) yang merupakan pelaku pembunuhan satu keluarga di Desa Babulu Laut, Penajam Paser Utara (PPU). Kasus pembunuhan sadis yang dilakukan remaja JND (17) kepada satu keluarga di Desa Babulu Laut, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Selasa (6/2/2024) kemarin, akan dites kejiwaannya.

“Ke depan pasti kita lakukan pemeriksaan kejiwaannya,” ucap Kapolres PPU, AKBP Supriyanto, Rabu (7/2/2024).

Diketahui, JND yang masih berstatus pelajar SMK tersebut tega menghabisi nyawa satu keluarga yakni, WA (34), dan istrinya SW (33), lalu tiga anaknya RJS (14), VD (10), dan ZA (2.5).

Bahkan, J pun memperkosa anak pertama korban berinisial RJS yang saat itu telah tewas.

BACA JUGA :  Oknum Guru Dikabupaten Paser Terancam 15 Tahun Penjara Lantaran Diduga Lakukan Tindakan Tak Senonoh Kepada Muridnya

Saat ditanya lebih jauh, polisi berpangkat melati dua itu menyebut hingga saat ini pihaknya belum ada menemukan indikasi gangguan kejiwaan. Pun dari catatan medis atau keterangan dari keluarga pelaku.

“Hingga saat ini belum ada catatan terkait indikasi kejiwaan,” tambahnya.

Kendati demikian, AKBP Supriyanto menyebut dari awal pemeriksaan. Tepatnya saat JND mengaku sebagai saksi yang menemukan jenazah kelima korban, dirinya tak menunjukan ekspresi bersalah.

“Iya saat awal melakukan interogasi tidak terlihat rasa bersalah, tapi setelah itu (pengakuan) baru ada raut penyesalan,” terangnya.

Selain menjadwalkan pemeriksaan kejiwaan pelaku, pihak kepolisian saat ini juga mendalami peran pasti kakak JND. Karena sang kakak diketahui bersama JND menjadi pihak pertama yang melaporkan penemuan jenazah para korban.

BACA JUGA :  Masyarakat Gunungsitoli Utara Digegerkan Penemuan Sosok Mayat di Pantai Hoya

“Sementara masih terus kita kembangkan lagi, termasuk mendalami peran si kakak yang diajak melaporkan peristiwa pertama,” Pungkasnya.