SAMARINDA.apakabar.co– Jembatan Mahkota II resmi berganti nama menjadi Jembatan Achmad Amins. Pergantian dan peresmian nama tersebut dibarengi dengan pembukaan kembali jembatan yang sejak 26 April 2021 yang lalu ditutup karena pilar jembatan mengalami pergeseran akibat longsor yang terjadi tepat dibawah jembatan.
Wali Kota Samarinda Andi Harun kepada media mengatakan bahwa pembangunan jembatan tersebut membutuhkan perjuangan yang panjang hingga memakan waktu lebih dari 10 tahun.
“Pembangunan jembatan ini merupakan ide gagasan dari mantan Wali Kota Samarinda Achmad Amins, sehingga sangat beralasan digunakan menjadi nama jembatan pengganti Mahkota II,” ucapnya, Kamis (10/6/2021) usai melakukan peresmian.
Penggunaan nama Achmad Amins itu sendiri dijelaskan orang nomor satu di Pemkot Samarinda tersebut merupakan bentuk dedikasikan sebagai mantan Wali Kota Samarinda selama dua periode dan sekaligus sebagai penggagas awal pembangunan jembatan.
Terkait pengamanan, Andi Harun mengatakan bahwa dirinya telah menginstruksikan kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda. Terutama dalam hal pengamanan dan pengawasan terhadap kendaraan yang diperbolehkan dan kendaraan yang tidak diperbolehkan, termasuk jenis truk dan kendaraan umum.
“Yang diperbolehkan roda 2 dan roda 4 yang bersifat pribadi dan pengecualian mobil Ambulans serta kendaraan roda 3 untuk sampah,” ucapnya.
Lalu, dari hasil pengukuran teknis baik pilar kabel atas maupun bawah serta pengukuran retak disimpulkan oleh komisi keselamatan jembatan dan terowongan jalan Kementerian PUPR Jenderal Bina Marga jika kondisi jembatan masih dalam keadaan aman.
Dijelaskan Andi Harun kembali jika pada Rabu kemarin dirinya menandatangani surat untuk membuka jembatan yang baru dapat dilakukan setelah melakukan pekerjaan di sekitar daerah pilon 7 yang akan dilaksanakan oleh balai.
“Setelah pembuatan pengamanan berupa tanggul atau mungkin ada bentuk lain yang dipertimbangkan oleh kementerian PUPR. Selesai dikerjakan barulah kita buka untuk semua jenis kendaraan,” ucapnya.
“Ini untuk pengumuman ke masyarakat, bukan cuma dishub dan Polres kita mohon keikhlasannya mengawasi karena ini Jembatan milik kita bersama dan untuk keselamatan seluruh warga Kota Samarinda,” sebutnya.Dalam hal
perawatan jembatan tahap pertama Pemkot Samarinda memperkirakan akan menghabiskan anggaran sekitar 50 miliar. Namun Pemkot Samarinda akan berkoordinasikan dengan PUPR Provinsi Kaltim kemudian Kementrian PUPR agar dapat bersinergi untuk mengalokasikan anggaran perawatan Jembatan.
Warga Respons Positif Pembukaan Jembatan
Pembukaan Jembatan Achmad Amins mendapat respons positif dari masyarakat pengguna jalan. Tara warga Kecamatan Palaran mengaku sangat senang jika jembatan kembali dibuka,mengingat jarak tempuh antara Samarinda Kota dan Palaran relatif lebih singkat, terutama terkait efektivitas waktu jika harus memutar jauh melalui Samarinda Seberang.
“Beruntung sekali akhirnya jembatan kembali dibuka, karena saya bisa memotong kompas. Biasanya menempuh jarak 20 kilo dengan etimasi waktu 1 jam, namun sekarang bisa hanya 15 menit saja,” sebutnya.
Tara yang seorang pekerja didaerah Kecamatan Sambutan setiap hari harus bolak-balik dari Palaran karena urusan pekerjaan.
“Akhirnya sedikit berkurang waktu tempuhnya. Saya yang seorang pekerja sangat diuntungkan sekali,” ucapnya mengakhiri.