Evaluasi Program 100 Hari Kerja, Andi Harun Sebut Tingkat Pencapaian di Atas 76 Persen

oleh
oleh
Wali Kota Samarinda Pimpin Rapat Evaluasi Program 100 Hari Kerja Pemkot Samarinda, Kamis (27/5/2021)

SAMARINDA.apakabar.coPemerintah Kota (Pemkot) Samarinda di bawah kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda, Andi HarunRusmadi Wongso menggelar rapat evaluasi terkait program 100 hari kerja yang akan berakhir beberapa waktu kedepan.

Usai menggelar rapat, ditemui media Andi Harun mengatakan bahwa semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) telah melaksanakan aksi secara baik. Dirinya memberikan apresiasi kepada seluruh OPD karena telah bersungguh-sungguh di lapangan merealisasikan program.

“Semua program telah terlaksana, tinggal tersisa sedikit lagi sampi tanggal 5 Juni. Kemudian catatan kritis dalam rapat tersebut adalah koordinasi yang perlu ditingkatkan antar OPD satu dengan yang lainnya dan kita optimis menyelesaikan program ini hingga di tanggal 5 Mei 2021,” ucapnya.

Diakui AH sapaan akrabnya jika program 100 hari kerja yang dilaksanakan Pemkot Samarinda persentasinya rata-rata diatas 76 persen. Dalam mengukurnya Pemkot memiliki parameter yang terukur yang dinilai antar lintas OPD, selain itu Pemkot juga memiliki penilaian secara real time dengan perugas yang benar-benar memantau kinerjanya.

BACA JUGA :  Hadiri Halalbihalal Kerukunan Masyarakat Berau, Andi Harun Ajak Terus Bersinergi Dengan Pemkot Samarinda

Namun diakuinya juga jika selama proses berjalannya program 100 hari kerja, masih terdapat beberapa kendala. Koordinasi menjadi poin yang penting dalam pelaksanaan program 100 hari kerja. Ia mencontohkan, seperti di pasar untuk urusan parkir adalah Dinas Perhubungan (Dishub) sementara untuk pasar nya adalah Dinas Perdagangan semetara PKL nya adalah urusan Satpol PP.

“Dalam pelaksanaan aksi kadang mereka bersama kadang tidak, sehingga mungkin secara parkir tertib tapi PKL nya kurang, begitu pun yang lain,” ucapnya.

“Saya sudah mengarahkan mereka untuk lebih meningkatkan koordinasi yang nanti akan di pimpin oleh asisten,” sambungnya.

Tak hanya itu, permasalahan anggaran juga menjadi tantangan dalam melaksanakan program 100 kerja Pemkot Samarinda, namun ditegaskan orang nomor satu di Pemkot tersebut hal tersebut bukanlah sebagai penghalang dirinya dana jajaranya untuk tidak melaksanakan program 100 kerja.

BACA JUGA :  Hearing Bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Abdul Rofik Sebut Masih Ada Kendala Dalam Penyerapan Anggaran

“Misalnya pengendalian banjir, dalam program 100 hari kerja yang dapat dilakukan adalah dengan menggerakkan kesadaran masyarakat dalam hal budaya hotong royong. Dapat dilihat hasilnya, walupun tidak hilang, namun genangan banjir dapat sedkit berkurang dalam hitungan jam,” ungkapnya.

“Begitu juga di OPD, Pemkot menggerakan pasukan hanyu banyu dari PUPR untuk melakukan pengerukan serta melakukan perencanaan jangka menengah dan panjang,” pungkasnya. (Adv)