Gelar Rapat Penanggulangan Covid, Pemkot Samarinda Susun Strategi dan Skenario Antisipasi Lonjakan

oleh
oleh
Wali Kota Samarinda Bahas Strategi dan Sekenario Antisipasi Lonjakan Covid-19, Senin (12/7/2021)

SAMARINDA.apakabar.co– Dikeluarkannya instruksi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Samarinda dan instruksi menutup Tempat Hiburan Malam (THM) secara permanen selama PPKM, serta membatasi waktu operasional Kafe dan warung makan diakui memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam angka penurunan kasus penyebaran Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Samarinda Andi Harun usai menggelar rapat evaluasi penanggulangan Covid-19, Senin (12/7/2021). Kepada media Andi Harun mengatakan bahwa sejak diberlakukannya instruksi Nomor 1 dan 2 Tahun 2021 secara perlahan laju penyebaran Covid-19 di Samarinda mengalami penurunan.

Terlebih Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait berserta TNI-Polri intens melakukan operasi yustisi.

“Artinya cukup efektif, kita bisa lihat bersama bagaimana operasi yustisi yang kita gelar. Semua bergerak sampai ke RT, Camat, Lurah, saya bahkan udah menyampaikan untuk mengambil langkah-langkah yang jauh lebih efektif,” ucapnya.

BACA JUGA :  Bekerjasama Dengan Stikes, Pemkot Samarinda Laksanakan Bimtek Pembuatan Hand Sanitizer

Dijelaskan AH, biasa Wali Kota disapa bahwa semua kelurahan bergerak termasuk terkait pengetatan. Sekira 95 persen pelaku usaha perlahan mengikuti aturan Pemkot. Meski, 5 persen lainnya masih terpantau melanggar. Tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di Samarinda masih dalam batas aman. Meski, angka BOR sudah mencapai hingga 90 persen.

“Semua asisten Pemkot Samarinda saya berikan tugas. Asisten I soal operasi yustisi, untuk mengkoordinasikan dengan kepala bagian pemerintahan, camat, dan seluruh lurah,” jelasnya.

“Untuk Asisten II soal BOR, jadi saya ingin sore ini sudah dikasih laporan paling lambat besok pagi, terkait berapa penambahan bed dan kemudian soal oksigen. Walaupun informasi yang saya dapat jika ketersedian masih aman, bahkan alternatif paling buruk pun kita siapkan. Bahkan mengalihfungsikan fungsi rumah sakit Moeis menjadi rumah sakit khusus covid, jika keadaannya memaksa,” tambahnya.

BACA JUGA :  Gedung MPP Samarinda Mulai Beroperasi, Legislatif Samarinda Sebut Sistem Online Hindari Pungli Birokrasi

Untuk menghindari kepanikan, Pemkot Samarinda sesuai apa yang disampaikan AH, telah menyusun beberapa strategi dan skenario jika keadaannya memburuk, keadaan yang diluar perkiraan, termasuk mengalihkan beberapa rumah sakit swasta menjadi rumah sakit khusus Covid.

“Sekarang kan rumah sakit Moeis diluar Covid masih ada fungsi lainnya, jika keadaannya terus bertambah kita akan persiapkan skenarionya yakni rumah sakit Moeis akan di alihkan menjadi rumah sakit khsus covid 100 persen,” pungkasnya. (Adv)