apakabar.co — SAMARINDA – Ketua komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Nidya Listyono menanggapi merosotnya harga batubara di Indonesia.
Diketahui, Harga Batubara Acuan (HBA) di pada bulan Mei 2023 terus mengalami penurunan, hingga mencapai US$ 277,05 perton.
Untuk itu, Tyo sapaan karibnya menyarankan agar Pemerintah Provinisi (Pemprov) Kaltim untuk segera mencari sektori lain dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Makanya daerah perlu memperhatikan sektor lain untuk pemasukan sendiri, tidak terlalu berharap pada sektor pertambangan saja. Ada safety dan tidak terlalu berharap dengan itu,” Ungkapnya saat dihubungi melalui sambungan seluler. Rabu (21/6/2023).
Selain itu, Tyo menilai bahwaharga batu bara ditentukan oleh mekanisme pasar dunia sehingga daerah tidak bisa berbuat banyak mengenai hal tersebut.
“Kalau bicara harga kita tidak bisa bicara banyak karena bukan daerah yang tentukan. Harga turun pun memang biasa terjadi,” Ucapnya.
Politisi dari fraksi Golkar itu menambahkan turunnya harga tambang batu bara bukan hanya terjadi di Kaltim, namun beberapa wilayah di Indonesia.
“Harapnya Pemprov bisa melirik sektor industri lain seperti pajak,pariwisata dan lainnya agar pemasukan tetap stabil,” Pungkasnya. (Adv)