Kecamatan Sungai Pinang Usulkan Kurikulum Pendidikan Kesehatan Cegah Permasalahan Stunting

oleh
(Foto: Kantor Kecamatan Sungai Pinang/Ist)

apakabar.co — SAMARINDA – Permasalahan kasus stunting masih terus menjadi atensi khusus yang dilakukan Pemerintah kota (Pemkot) Samarinda untuk diatas. Untuk itu, Kecamatan Sungai Pinang mengambil tindakan dengan cara mengusulkan kurikulum pendidikan kesehatan di sekolah-sekolah.

Kepada awak media, Kepala Seksi Kesra Kecamatan Sungai Pinang, Hendra Pradana, menyampaikan bahwa usulan kurikulum pendidikan kesehatan ini terinspirasi dari kesuksesan Kota Balikpapan dalam menerapkan kurikulum lingkungan. Kurikulum lingkungan telah memberikan dampak positif terhadap kualitas udara dan kebersihan Kota Balikpapan.

“Kami ingin mencontoh Balikpapan yang berhasil membuat kurikulum lingkungan. Dampaknya sangat baik bagi kondisi kota yang bersih dan sehat. Kami berharap dengan kurikulum pendidikan kesehatan, kami bisa mencegah dan menangani stunting sejak dini,” Ungkapnya. Jum’at (19/5/2023).

BACA JUGA :  Seketaris Komisi IV DPRD Samarinda Berharap Dana Penanggulangan Covid 2022 Dapat Dimaksimalkan

“Kurikulum pendidikan kesehatan akan mencakup pembahasan tentang gizi, alat reproduksi, dan unsur kesehatan lainnya. Tentunya, usulan ini akan kami ajukan pada Rembuk Stunting Tingkat Kota Samarinda,” Jelasnya.

Di samping rencana kurikulum pendidikan kesehatan, Kecamatan Sungai Pinang juga mengajukan agar calon murid Taman Kanak-Kanak (TK) diwajibkan memiliki Kartu Menuju Sehat. Kartu ini memuat catatan mengenai vaksinasi, penimbangan, dan tumbuh kembang anak.

““Kartu menuju sehat ini akan memudahkan kami untuk memantau tumbuh kembang anak. Kami juga berharap orang tua lebih peduli dengan kesehatan anaknya dan rajin membawanya ke posyandu,” pungkasnya. (Adv)