Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
BeritaKabar TerkiniPemkot SamarindaSamarinda

Abdul Mu’ti Apresiasi Sekolah Terpadu Samarinda, Tekankan Pendidikan Inklusif dan Berstandar Global

15
×

Abdul Mu’ti Apresiasi Sekolah Terpadu Samarinda, Tekankan Pendidikan Inklusif dan Berstandar Global

Sebarkan artikel ini
(Foto: Mendikdasmen, Abdul Mu'ti didamping Walikota Samarinda, Andi Harun saat meninjau kelas di Sekolah Terpadu/doc)
(Foto: Mendikdasmen, Abdul Mu'ti didamping Walikota Samarinda, Andi Harun saat meninjau kelas di Sekolah Terpadu/doc)

SAMARINDA – Sorak gembira ratusan siswa mewarnai halaman Sekolah Terpadu Samarinda saat menyambut kedatangan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, pada Selasa (30/9/2025).

Kehadiran sang menteri menjadi momen bersejarah bagi dunia pendidikan di Kota Tepian, seiring peresmian sekolah berstandar internasional yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda.

Dalam kunjungan tersebut, Abdul Mu’ti didampingi Wali Kota Samarinda Andi Harun, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Asli Nuryadin, serta jajaran kepala sekolah dan guru dari SD Negeri 028, SMP Negeri 16, hingga SMA Prestasi.

Abdul Mu’ti menegaskan, pemerintah tengah menyiapkan formula untuk menghadirkan sekolah unggulan non-asrama di setiap kecamatan, sebagaimana arahan Presiden.

“Pak Presiden menyampaikan kepada kami agar setiap kecamatan memiliki satu sekolah unggulan non-asrama. Artinya, siswa tetap bisa belajar di sekolah unggul tanpa harus tinggal di asrama. Mudah-mudahan model ini bisa menjadi referensi ke depan,” ungkapnya.

Sekolah Terpadu Samarinda sendiri menggabungkan tiga jenjang pendidikan—SD, SMP, dan SMA—serta dinilai siap menghadapi tuntutan global. Abdul Mu’ti juga sempat mengobservasi proses belajar mengajar dan memastikan penerapan deep learning sudah berjalan di sekolah tersebut.

Tak hanya kurikulum, fasilitas pendukung pun menjadi perhatian. Ia menyoroti kehadiran perangkat Interactive Flat Panel (IFP) yang dihadirkan melalui inisiatif Wali Kota Samarinda.

“Sesuai arahan Presiden, satu sekolah minimal harus memiliki satu IFP. Alat ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan motivasi belajar siswa di semua jenjang,” jelasnya.

Lebih jauh, Abdul Mu’ti menekankan pentingnya sekolah unggulan non-asrama sebagai alternatif yang lebih inklusif dibanding sekolah berasrama.

“Tujuannya adalah memberikan layanan pendidikan terbaik bagi anak-anak Indonesia. InsyaAllah bisa mulai diwujudkan bertahap mulai tahun depan,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menyinggung program revitalisasi sekolah sebagai upaya meningkatkan sarana-prasarana pendidikan. Tahun ini, pemerintah menambah alokasi revitalisasi dari 10.440 sekolah menjadi 15.850 sekolah atau naik lebih dari 30 persen.

“Harapannya, tahun depan alokasi serupa bisa kembali digelontorkan, agar perbaikan fasilitas sekolah dapat segera dirasakan merata,” Tutup Abdul Mu’ti. (*)