SAMARINDA.apakabar.co– Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda memberikan perhatian khusus bagi masyarakat yang sedang melakukan isolasi mandiri (isoman) melalui pendistribusian bantuan sosial berupa 2.300 paket vitamin dan obat-obatan.
Penyerahan secara seremonial dilakukan Wali Kota Samarinda Andi Harun di ruang rapat utama Kantor Balikota Samarinda, Selasa (3/8/2021). Dirinya mengatakan jika hari ini merupakan tahap pertama pendistribusian untuk 10 kecamatan se-Samarinda.
“Kita distribusi 2.300 paket dari kebutuhan 3.652 paket. Besok lusa kita juga bertahap obatnya, obat dan vitaminnya juga bertahap terus,” ucapnya.
Alokasi bantuan tersebut bersumber dari sisa kelebihan sumbangan pemotongan Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP) dari seluruh ASN tahun 2020, yang sisanya berjumlah Rp 100 juta dan tahun ini kembali dihimpun sumbangan dari pemotongan TTP seluruh ASN di bulan Agustus.
Teknis pendistribusian paket tersebut dilakukan oleh kecamatan dan akan dilakukan secara bertahap dengan data pasien isoman yang selalu diperbaharui.
“Dana ini juga kita tetap usahakan dari partisipasi pengusaha atau dermawan lain,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Samarinda Ismid Kusasih menyebut jika peran Dinkes ialah membantu sekretariat Pemkot Samarinda dalam jenis obat dan vitamin yang harus diadakan.
“Dari dinas disarankan vitamin dan obat-obatan penurun panas. Karena kewenangannya disitu,” ucapnya.
Adapun varian multivitamin yang diberikan antara lain Vitamin C, Vitamin D, Vitamin E, dan Vitamin B. Selain itu, ada obat penurun panas serta obat batuk dan pilek.
Karena menurut Ismid ketiga varian tersebut adalah yang dibutuhkan oleh pasien isoman yang merupakan pasien Covid-19 bergejala ringan.
“Pasien ringan intinya kalau dari sisi epidemologi virus Covid-19 yang penting bagaimana membangun ketahanan imunitas tubuh. Salah satunya dengan vitamin dan makanan yg diberikan. Jadi diingat baik-baik, bahkan Menteri Kesehatan melansir bahwa pasien yang tergolong ringan tidak perlu antivirus, apalagi OTG,” jelasnya.
Terakhir ia menyatakan semua pasien isoman tidak perlu mengonsumsi obat anti virus.