SAMARINDA.apakabar.co– Wacana pemindahan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ke Kota Balikpapan mencuat dibeberapa media sosial (medos) beberapa hari ini. Kota Balikpapan dianggap tepat sebagai Ibu Kota karena jaraknya relatif dekat dengan Ibu Kota Negara yang nantinya akan berada di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Menanggapi wacana tersebut Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan bahwa usulan tersebut merupakan usulan yang mesti dipertanyakan, pasalnya masih banyak usulan untuk kepentingan rakyat yang layak diperjuangkan.
“Yang haru dipertanyakan apa sudah kontribusinya masuk ke Kaltim, anggaran apa yang sudah diperjuangkan oleh wakil rakyat kita dipusat, infrastruktur apa yang mereka sudah hadirkan,” ucapnya, Rabu (15/9/2021).
Dirinya mengatakan bahwa yang harusnya yang menjadi usulan anggota dewan yang mewakili Kaltim adalah bagaimana proyek penanganan banjir mendapatkan dukungan anggaran di pusat. Kemudian jalan-jalan yang masih rusak di lintas antara Kaltim jauh lebih banyak faedahnya daripada mengusulkan pemindahan ibukota provinsi dari Samarinda ke Balikpapan.

“Rakyat tidak ada bicara, DPRD tidak pernah bicara, pemerintah juga tidak pernah bicara tiba-tiba mengusulkan seperti itu, kan aneh,” sebutnya.
”Kalau mau usulan ada masalah banjir yang mebutuhkan triliunan anggaran, jalan rusak, longsor itu yang mesti diperjuangkan,” sambungnya.
Wali Kota yang akrab disapa AH terebut mengakui jika sangat tidak menyetujui usulan tersebut. Ditegaskan AH kembali jika usulkan itu mestinya dari aspirasi masyarakat bukan usulan dari pusat dan yang diusulkan adalah anggaran penanganan tata kota di Kaltim melalui APBN termasuk anggaran penataan infastruktur se Kaltim.
“Usulan itu tidak keren,” pungkasnya.