Ikuti Psikotes Sesuai Tahapan, Andi Harun Sebut Kuncinya Jujur Pada Diri Sendiri

oleh
oleh
Bakal Calon (Balon) Walikota Samarinda Andi Harun Saat Melakukan Registrasi Sebelum Melakukan Tahapan Psikotes Yang Dilakukan KPU Samarinda, Rabu (9/9/2020). Foto : Istimewa

APAKABAR.CO-SAMARINDA. Tiga Bakal Pasangan Calon (Bapslon) Walikota dan Wakil Walikota kembali mengikuti tahapan yang telah dibuat oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samarinda. Tahapan kali ini seluruh Bapaslon mengikuti psikotes yang merupakan tahapan wajib diikuti oleh seluruh Bapaslon.

Andi Harun yang merupakan salah satu Bapslon yang mengikuti tahapan tersebut mengatakan bahwa tes yang ia ikuti tidaklah sulit, hanya mengisi beberapa tes yang memang harus diisi sesuai kepribadian masing-masing.

“Untuk sebagian orang yang belum pernah mengikuti terlihat sulit. Alhamdulilah saya sudah sering mengikuti tes seperti ini dan tahu kuncinya. Intinya kuncinya ya jujur saja kepada diri sendiri,” ucap Andi Harun saat ditemui usai melakukan tes, Rabu (9/9/2020).

BACA JUGA :  Tanggapi Situasi Politik Usai Pilkada, GP Ansor dan Banser Samarinda Sampaikan Pernyataan Sikap

Tes yang berlangsung dari pulul 8.00 hingga pukul 16.00 Wita tersebut diakuinya dilakukan oleh tenaga yang profesional sesuai dengan kopetensi yang dimiliki oleh masing-masing tenaga penguji.

“Saya bersama pak Rusmadi sangat mengapresiasi, terkhusus tenaga penguji dari Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) yang secar resmi ditunjuk oleh KPU untuk menangani tahapan ini, terlebih dalam hal pelayanan dan fasilitas yang disediakan,” katanya.

Begitupun Rusmadi Wongso, pasangan dari Andi Harun itu juga mengatakan hal yabg sama. Terkait materi tes yang ia hadapi, Rusmadi menyebut jika tes ini untuk melihat kepribadian dan prilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Ia pun merasa selama tes tidak ada terganggu. Sebab ia sering mengikuti tes selama ini.

BACA JUGA :  Dikonfirmasi Dugaan Intimidasi Saksi Paslon Andi Harun-Rusmadi, Komisioner KPU Belum Bisa Putuskan

“Yang penting jujur,” ucapnya singkat.

Setelah psikotes langkah yang dilakukan oleh pasangan ini adalah untuk terus melakukan sosialisasi dengan warga. Meskipun sosialisasi bertemu langsung, pembatasan sosial sesuai anjuran pemerintah tetap ditaati oleh pasangan tersebut.

“Kita tetap bawa sabun, ember cuci tangan dan suhu tubuh. Kita tidak ingin kepentingan kampanye mengorbankan orang lain,” pungkas Rusmadi Wongso.