SAMARINDA.apakabar.co– Pemerintah kota (Pemkot) Samarinda telah melakukan koordinasi dengan Pertamina, dan agen pangkalan untuk merespon keluhan masyarakat terkait kelangkaan gas LPG.
Pasalnya, Pemkot Samarinda belum menaikan harga gas melon tersebut. Sehingga, ada dugaan bahwa oknum yang membeli gas di Samarinda, kemudian di jual di daerah lain, untuk mengambil untung yang lebih besar.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun menyebutkan bahwa harga yang saat ini di patok bukan menjadi kelangkaan gas yang terjadi.
“Saya yakin buka itu sebabnya, karena kalau langsung menaikan harga bebannya langsung kepada masyarakat,” ungkapnya, Senin (31/10/2022).
Andi Harun juga menyebut bahwa hingga saat ini belum ada kebijakan dari pemerintah pusat untuk menaikan harga.
“Yang ada sekarang itu hanya inisiatif daerah saja. Memang di SK Gubernur boleh dinaikkan, tapi kami perhatikan acuan dari pusat dan belum ada acuan untuk menaikkan,” ucapnya.
Oleh karena itu, AH sapaan Andi Harun menegaskan bahwa Pertamina harus tegas dalam menindak oknum yang nakal.
“Kalaupun ada unsur dari luar beli gas di Samarinda, Pertamina harus bertindak. Karena saat daya beli masyarakat terasa mengganggu, rasanya kita kurang bijak untuk menaikkan harga,” pungkasnya. ((Adv)