Ekbis

BPS: Pertanian jadi penyelamat ekonomi, tapi punya kendala

26
×

BPS: Pertanian jadi penyelamat ekonomi, tapi punya kendala

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi petani .(unsplash.com/@mufidpwt)

APAKABAR.CO-SAMARINDA. Di saat krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19, pertanian jadi salah satu sektor yang selama 2020 lalu mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Kecuk Suhariyanto menjelaskan bahwa pertanian merupakan sektor yang menjanjikan. Pertanian juga jadi penyelamat di saat krisis ekonomi.

Namun, sektor di pertanian juga ternyata memiliki berbagai macam kendala.

Pertama, sumber daya manusia (SDM) di sektor tersebut kurang menguntungkan karena di dominasi pendidikan rendah. Petani pun banyak berusia uzur yang sudah tidak masuk kriteria produktif.

“Sehingga ke depan kita perlu mencari cara bagaimana generasi muda masuk ke sektor pertanian,” katanya melalui diskusi virtual, Rabu (17/2/2021).

BACA JUGA :  Masih Terapkan PPKM, Andi Harun Imbau Laksanakan Ibadah Sholat Iduladha di Rumah

Persoalan kedua adalah harga pertanian yang selalu jatuh di saat musim panen. Hampir semua komoditas berlaku demikian. Tentunya ini merugikan mereka.

Selanjutnya adalah nilai tukar. Kecuk menjelaskan bahwa meningkatnya produksi pertanian ternyata tidak serta merta membuat penghasilan petani bertambah.

BPS mencatat pada 2020 nilai tukar petani (NTP) naik tipis 0,74 persen. Apabila dipilah dari subsektor, kenaikan hanya di perkebunan. Akhir tahun lalu komoditas sawit naik signifikan. Itulah yang membuat NTP tumbuh.

Keempat adalah upah riil buruh tani. Nominal kenaikannya sangat tipis dan tidak signifikan. Itu semua, tambah Kecuk habis ditelan inflasi.

Dengan kata lain, daya beli buruh tani sangat rendah. Yang terjadi kemudian buruh tani tidak lagi menarik dan mereka pindah menjadi buruh bangunan.

BACA JUGA :  PPKM Level IV Lanjut Atau Tidak, Pemkot Samarinda Tunggu Instruksi Pusat

Terakhir adalah kemiskinan terpusat di pedesaan. Memang tahun lalu warga tidak mampu lebih banyak kenaikannya di kota. Akan tetapi dari persentase, kedalaman, hingga keparahannya lebih banyak di desa.

“Dan kalau kita lihat, sumber utama dari rumah tangga miskin Indonesia adalah pertanian. Jadi ini adalah beberapa PR yang perlu diperhatikan,” jelasnya.

 

 

 

 

Artikel ini sudah tayang pada laman Bisnis.com  dengan Judul : “Jadi Penyelamat Ekonomi RI, Ternyata Sektor Pertanian Punya Banyak Masalah”

Example 120x600
Example 72090