Kabar Terkini

Akun Medsos Diplagiat Oknum Tak Bertanggung Jawab, Wali Kota Samarinda Beri Penjelasan

52
×

Akun Medsos Diplagiat Oknum Tak Bertanggung Jawab, Wali Kota Samarinda Beri Penjelasan

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Samarinda Andi Harun Berikan Keterangan Terkait Akun Medsos Pribadinya Yang di Palgiat Oknum, Jumat (13/8/2021)

SAMARINDA.apakabar.co– Beredar informasi jika akun media sosial (medsos) Wali Kota Samarinda Andi Harun di plagiat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab demi mencari keuntungan pribadi.

Melalui aku pribadi miliknya, Wali Kota Andi Harun menuliskan jika AKUN FB INI DI “BAJAK” menggunakan nama dan foto serta profil yang sama (lama), untuk sementara waktu, profil dan backround pict Fb ini diganti seperti saat ini.

Salin itu dirinya juga menuliskan bahwa untuk semua sabahat untuk TIDAK MELAYANI permintaan pertemanan dan/atau permintaan apapun dari pelaku karena patut diduga pelaku akan menggunakan untuk perbuatan penipuan.

Tampilan Akun Medsos Wali Kota Samarinda Yang di Duplikat Oknum Tak Bertanggung Jawab

Ia dengan tagas menulis bahwa dirinya tidak menggunakan fasilitas inbox Fb, sehingga apabila menerima inbox dan/atau menerima chat via WA atau SMS dari pelaku, untuk diabaikan atau melaporkan nomor-nomor yang digunakan pelaku menghubungi sahabat guna untuk kepentingan proses hukum.

BACA JUGA :  Andi Harun Angkat Bicara Terkait Sikap Tak Terpuji Anak Anggota Dewan Kepada Satgas Covid-19

Saat dikonfirmasi kebenaran informasi tersebut AH sapaan akrabnya menyebut bahwa akun itu bukan di hack melainkan di duplikat oleh oknum dengan tujuan membuat akun baru atas nama dirinya. Selain itu disebutkannya ada beberapa orang yang menjadi korban dengan mengirim pulsa dengan nominal tertentu.

“Kita sudah tracking pelaku pembuat aku itu posisi si pembuat akun ada di palangkarara di Kalteng,” jelasnya.

“Saya sudah jelaskan di medsos, saya tidak pernah menggunakan fasilitas inbox atau semacamnya, komunikasinya hanya melalui komentar langsung. Masyarakat sekarang sudah pintar untuk merespon mana yang penipuan mana yang asli,” pungkasnya.