APAKABAR.CO-SAMARINDA. Setelah kemarin melakukan aksi demontrasi di gedung DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) hari ini warga Sungai Karang Mumus (SKM) yang tergabung dalam Forum Komunikasi Warga Pasar Segiri kembali melakukan aksi yang sama di depan Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (4/8/2020).
Tuntutan yang disampaikan warga Dt 26,27 dan 28 tak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan pada anggota DPRD Kaltim dalam hearing yang dilaksanakan di gedung dewan kamarin.
Ketua Forum dalam aksi tersebut mengatakan bahwa tuntutan yang mereka bawa adalah menuntut kesepakatan janji antara masyarakat dan pemerintah terkait pembayaran, kedaua adalah adanya bukti dilapangan jika masih ada yang belum dibayar nanum sudah dibongkar.
“Ini tadi juga datang kerumah, ada yg belum dibayar, besok lah bisa dilihat kalo dia bertahan, berarti belum di transfer,” ucapnya ditengah-tengah massa aksi.
Selanjutnya ia mengharapkan dalam aksi ini dapat bertemu unsur pimpinan Pemprov Kaltim untuk mengadukan apa yang menjadi keluham masyarakat pasar segiri. Karena menurutnya hanya 30 meter yang akan dilakukan penataan namun malah meluas.
“Bapak Gubernur bisa melihat langsung keadaan kami di pasar. Karena kami tinggal disana dan tidak memiliki surat maka yang awalnya hanya 30 meter namun menjadi meluas,” katanya.
“Karena setiap dibibir sungai tidak ada suratnya, tapi ada namanya kemanusiaan, kita sudah lama tinggal disana, kita juga yang merintis sampai bisa jadi pasar segiri dan menjadi pasar sentral. Untuk itu kita minta tolong perhatikan warga yang tidak memiliki rumah, karena yang sudah menerima yang punya rumah, tapi rumahnya disewakan. Sementara yang bertahan ini betul-belul yang tidak punya rumah,” tambahnya.
Namun aksi dan tuntutan yang ingin disampaikan oleh warga tersebut tak membuahkan hasil, pasal nya kantor Gubernur Kaltim saat ini masih dalam keadaan lockdwon dan menerapkan WFH karena adanya kasus Covid-19 dilingkungan Pemprov Kaltim.
Sementara itu terkait pengamanan penertiban SKM yang rencananya besok (Selasa,5/8/2020), kepada awak media
Kompol Erick selaku Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polresta Samarinda menyebutkan bahwa akan menyiapkan tambahan personil untuk membackup Satpol PP Samarinda. Ia juga mengatakan akan menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi penertiban yang akan dilaksanakan selama 3 hari tersebut.
“Kita akan membackup sebanyak 2 SSK (Satuan Setara Kompi) yang berisi 200 personil Kepolisian yang akan digabung dengan pihak TNI pula. Terkait strategi, kita akan melakukan pendekatan – pendekatan dan himbauan kepada warga, serta melakukan rekayasa lalu lintas yang akan menyesuaikan kondisi besok,” pungkasnya.