SAMARINDA.apakabar.co– Kemerdekaan Negara Indonesia tak lepas dari pengorbanan para pejuang yang berkorban melawan para penjajah di bumi Nusantara.
Tak terkecuali di Kalimantan Timur (Kaltim), salah satu di Sanga-sanga, salah satu kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Ialah Mbah Paiman, satu dari sekian banyak perjuang yang menjadi saksi hidup perjungan rakyat Sanga-sanga dalam mepertahankan kemerdekaan.
Di usia senjanya, Mbah Paiman duduk diatas kursi rodanya saat apakabar.co mengunjungi kediaman dan menemui beliau di suatu daerah di Kecamatan Sanga-sanga.
Mbah Paiman merupakan satu-satunya veteran pejuang dalam peristiwa Merah Putih Sanga-Sanga yang terjadi pada 27 Januari 1947 silam yang masih ada hingga kini.
Saat ini, beliau sudah berumur 97 tahun, dan sudah sulit untuk berkomunikasi. Melalui Mbah Tinah biasa istri dari Mbah Paiman disapa, bahwa dulu untuk bertahan hidup sangatlah sulit.
“Bisa hidup sampai besok aja sudah syukur, kita cuma bisa berdiam di dalam rumah, kalau keluar bisa ditembak sama penjajah.” ungkapnya.
Indonesia merdeka pada tahun 1945, namun karena lambannya informasi pada saat itu maka rakyat Sanga-sanga masih melakukan perlawanan hingga tahun 27 Januari 1947.
“Saat itu Mbah Paiman berperang dengan senjata api, namun banyak juga yang cuma pakai bambu runcing,” tambahnya.
Mbah Paiman kini hanya hidup berdua bersama sang istri, keduanya kini bertahan hidup dari bantuan rutin uang yang diberi pemerintah di setiap bulannya