APAKABAR.CO-SAMARINDA.
Mendekati hari pencoblosan pemilihan kepala daerah (pilkada) Kota Samarinda, Jumat (4/12/2020) malam terjadi kegaduhan terkait adanya orang tak dikenal yang menuduh Relawan Pelatih Saksi nomor urut 2 membagikan uang di Jalan Muso Salim, Kecamatan Samarinda Kota.
Terkait kegaduhan tersebut Kapolsek Samarinda Kota, AKP Aldy Harjasatya menyebut kalau jajarannya pada malam kejadian langsung turun menyambangi lokasi keributan.
“Semalam itu ada dugaan bagi-bagi duit (money politic). Terus ada kabar juga kalau ada seseorang dari tim paslon nomor dua ditahan. Jadi kami langsung kerahkan anggota ke lokasi,” kata Aldy melalui telpon selulernya.
“Tapi sampai di lokasi tidak ada orang ditahan. Cuman ribut-ribut itu (money politic) saja,” kata Aldy lagi.
Melihat ketegangan antar oknum yang melakukan penggrebekan dan para tim Paslon nomor urut 02, pihak kepolisian pun kemudian membawa keduanya menuju Mapolsek Samarinda Kota di Jalan Bhayangkara.
“Kami ambil keterangan di kantor. Ternyata ini masih tahap kampanye, dan prosesnya pun kami serahkan kepada Panwascam Samarinda. Kalau memang merasa ada yang dirugikan silahkan lapor ke panwascam,” ucap Aldy.
Dijelaskan Aldy, seluruh proses tindaklanjutnya telah diserahkan kepada Pawanscam Samarinda. Lantaran ranah kegaduhan ini masih dalam lingkup penanganan Panwascam Samarinda.
“Belum ada menjurus ke arah pidana di kepolisian, makanya kami serahkan ke Panwascam. Dan sudah kami koordinasikan,” tandasnya.
Kasat Reskrim berpangkat melati satu ini mengatakan kalau penanganan telah dilakukan oleh Panwascam Samarinda.
Selain itu, lanjut Yuliansyah, jelang hari pencoblosan menentukan pemimpin baru Kota Tepian pada 9 Desember mendatang, memang dinamika seperti ini kerap terjadi. Hal tersebut tentu bukan hal sepele sebab bisa menggangu kondusifitas yang telah dijaga selama ini oleh Korps Bhayangkara.
“Menjelang pencoblosan memang pasti ada aja dinamika. Ya kami tetap selalu siaga. Kami polisi selalu siap melayani secara profesional,” tegas mantan Kapolsek Samarinda Kota ini.
Selain itu, Yuliansyah juga berpesan dan kembali mengimbau seluruh lapisan masyarakat agar tetap menjaga kondisi kondusif menjalang pencoblosan.
“Semua pihak harus bisa menahan diri. Berlaku sportif. Jadika pilkada ini pesta demokrasi yang bersih. Bukan ajang adu curang,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, kegaduhan politik uang pertama kali mencuat dari sebuah rekaman video berdurasi tak sampai satu menit memperlihatkan sekumpulan orang melabrak pelatih saksi salah satu paslon peserta Pilwali Samarinda 2020.
Sekumpulan orang yang menjadi sudut pandang kamera video tersebut, menuduh kegiatan tersebut sebagai tindakan politik uang.
Sejatinya, kegiatan yang menjadi kegaduhan ini adalah rekrutmen dan pelatihan warga yang hendak jadi relawan pemantau TPS untuk pasangan calon Andi Harun-Rusmadi.