Advetorial

Fenomena Loss Learning, Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Minta Orang Tua dan Guru Berperan Penting Ciptakan Inovasi Belajar

11
×

Fenomena Loss Learning, Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Minta Orang Tua dan Guru Berperan Penting Ciptakan Inovasi Belajar

Sebarkan artikel ini
Suasana Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah di Samarinda

SAMARINDA.apakabar.co– Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda Sri Puji Astuti angkat bicara terkait pembelajaran tatap muka yang saat ini tengah diberlakukan. Pasalnya fenomena loss learning menurunya kompetensi belajar siswa sudah diprediksikan akan terjadi, meski pembelajaran tatap muka di berlakukan.

Menurutnya kurikulum pendidikan sudah di sederhana, namun dianggap kurang efektif apabila tidak ada inovasi dalam sistem pembelajaran di dalam kelas,

“Sudah diprediksi, fenomena Loss Learning pasti terjadi,” ucapnya saat dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (6/10/2021).

Diketahui sebelumnya, pembelajaran tatap muka di Samarinda sudah berlangsung dua pekan ini. Menurut Sri Puji Astuti, kekhawatirannya terkait fenomena Loss Learning ini telah disosialisasikan sebelumnya kepada orang tua dan pera pengajar.

Untuk itu, dibutuhkan  peran sejumlah pihak, terutama orang tua yang harus memberikan pemahaman dan perhatian lebih kepada anak agar semangat belajar diruang kelas kembali normal. Pasalnya, selama satu tahun setengah ini siswa dihadapkan dengan gadget dan leptop dalam menerima pendidikan tanpa berinteraksi dengan guru.

“Pembelajaran itu bukan hanya tanggung jawab guru, kembali kepada marwah keluarga, orang tua adalah pengajar pertama untuk mempersiapkan anak belajar di sekolah,” ucapnya.

Lebih lanjut, Puji mengatakan bahwa juga harus berinovasi dan bekerja lebih keras agar ketertinggalan pendidikan ini bisa dikejar.

“Guru harus berinovasi dalam memberikan pendidikan agar bisa mengejar ketertinggalan,” ucapnya.

Sementara itu, Kepal Sekolah SMP 1 Samarinda Mulyadi membenarkan Fenomena loss learning ini telah dirasakan, terlihat saat dirinya menyambangi siswa didalam kelas, siswa cenderung diam dan pasif saat guru menjelaskan. Bahkan saat guru terlambat datang, siswa hanya diam tanpa ada interaksi sesama di dalam kelas.

“Saya pantau disetiap ruang kelas siswa cenderung diam dam pasif karena merasa asing didalam kelas,” ucapnya saat ditemui di ruangannya.

Mulyadi telah memerintahkan kepada guru agar lebih berinovasi dalam menyampaikan pembelajaran,  terutama metode pembelajaran yang lebih sederhana.

“Saya selalu memotivasi guru untuk meyakinkan saat ini sudah PTM kita harus bekerja keras,” pungkasnya. (Adv)

 

Example 120x600
Example 72090