Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
AdvetorialPemkot Samarinda

Gelar Rembuk Stunting Kecamatan, Camat Sungai Kunjang Akui Penyebab Stunting Adalah Anak Yang Memiliki Orang Tua Gangguan Jiwa

72
×

Gelar Rembuk Stunting Kecamatan, Camat Sungai Kunjang Akui Penyebab Stunting Adalah Anak Yang Memiliki Orang Tua Gangguan Jiwa

Sebarkan artikel ini
(Foto: Camat Sungai Kunjang, Dwi Siti Noorbayah/Ist)
Example 72090

apakabar.co — SAMARINDA – Kecamatan Sungai Kunjang menggelar rembuk stunting tingkat Kecamatan pada hari Rabu (10/5/2023).

Pada kesempatan itu, Camat Sungai Kunjang, Dwi Siti Noorbayah menyampaikan ada beberapa faktor keluarga yang terdampak stunting di wilayah yang di pimpinnya. Salah satunya yakni, adanya anak yang memiliki orang tua mengalami gangguan jiwa.

Banner 300x600

“Terdapat temuan kasus stunting dikarenakan anak memiliki orangtua dengan gangguan jiwa,” Ungkapnya.

Selain itu, Dwi menjelaskan terkait kasus yang ditemukan itu pihaknya pun langsung melakukan intervensi dan pendampingan terhadap si anak.

“Iya jadi anak tidak diperhatikan asupan makanannya, namun orang tua sang anak juga sangat sayang dengan anaknya,” ucapnya.

Dwi mengatakan orang dengan gangguan jiwa pasti sulit untuk mengurusi anak ataupun keluarga.
Menurutnya, jangankan mengurusi asupan gizi sang anak, orangtua ini pun sulit dalam mengurusi rumah dan diri mereka sendiri.

“Tapi anaknya sangat senang kalau kita datang dan ketika diberikan makanan tambahan juga sangat lahap,” Bebernya.

“Tapi anaknya sangat senang kalau kita datang dan ketika diberikan makanan tambahan juga sangat lahap,” ungkapnya.

Ditanya lebih lanjut terkait keadaan rumah, Dwi tak menampik bahwa sangatlah memprihatinkan n pastinya hal ini berpengaruh pada perkembangan anak.

“Lurah Lok Bahu turun langsung setiap hari untuk mengantarkan makanan pada sang anak kurang lebih 2 bulan terakhir, sebenarnya ada saudara ingin mengasuh anaknya namun tidak diperbolehkan oleh ibunya,” sambungnya.

Bahkan kata Dwi sudah terdapat upaya dari pihaknya untuk membawa ke rumah sakit jiwa atau psikolog namun yang bersangkutan tidak mau dan merasa baik-baik saja.

“Orangtuanya merasa dirinya baik-baik saja, kami juga upaya membawa ke rumah sakit tapi langsung ditolak karena dia merasa tidak sakit,” jelasnya.

Terakhir, perkembangan sang anak kata dwi mulai ada perubahan dan mulai terisi badannya karena setiap hari diantar makanan yang diperhatikan gizinya.

“Sampai sekarang masih terus kami dampingi intensif dan terus kami lakukan pemberian makanan tambahan dan makanan bergizi,” Pungkasnya. (Adv)

Example 300250
Example 120x600
Example 72090