apakabar.co — SAMARINDA – Pemerataan tenaga pendidik atau guru yang ada di kabupaten Kutai Kertanegara (Kukar) masih menjadi atensi khusus bagi sebagian anggota DPRD Kaltim.
Kepada awak media, anggota komisi IV DPRD Kaltim, Salehuddin mengungkapkan masalah serupa juga terjadi hampir di semua kabupaten/kota, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang mengalami kekurangan pengajar.
Terutama pada pelajaran (mapel) yang memang diharuskan di setiap sekolah. Tidak semua sekolah mendapatkan pengajar sesuai keinginan sekolah tersebut.
“Jadi masih ada ditemukan di daerah yang beberapa kilo dari kabupaten yang dimana guru itu tidak sesuai dengan mapelnya,” Ungkap Salehuddin kepada awak media. Selasa (18/7/2023).
lebih lanjut, Salehuddin menyebutkan dirinya kerap mendapatkan keluhan dari orang tua siswa lantara para guru sering mengalami kedatangan pengajar mata pelajaran yang identik, artinya mengajar dua mata pelajaran yang berbeda. Sedangkan di sisi lain, ada sekolah yang sama sekali tidak memiliki pengajar mata pelajaran tertentu.
“Bahkan ada satu sekolah itu memiliki tiga pengajar yang sama mata pelajarannya, sementara di sekolah lain malah tidak ada sama sekali. Selama ini Disdikbud tidak memperhatikan distribusi pengajar yang menyebabkan kesenjangan pendidikan sering terjadi.” Ucapnya.
Politisi dari fraksi Golkar itu berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Diskdikbud) Kaltim mempertimbangkan bagaimana meratakan pendidikan agar dapat berjalan dengan optimal, sehingga kesejahteraan mutu kualitas siswa dapat tercapai.
“Permasalahan tersebut sering ditemui beberapa kilometer dari kabupaten, ada sekolah di mana guru tidak sesuai dengan mata pelajarannya,” Pungkasnya. (Adv)








