apakabar.co — SAMARINDA – Komisi IV DPRD Kota Samarinda terus menyuarakan peningkatan sarana dan prasarana (Sapras) sekolah disabilitas di kota Tepian.
Diketahui, Pemerintah kota (Pemkot) Samarinda saat ini telah menyiapkan sekitar 155 sekolah inklusi, mulai dari tingkat PAUD hingga SMA. Untuk itu, ketua komisi IV DPRD Kota Samarinda Sri Puji Astuti menyampaikan siswa yang berkebutuhan khusus harus mendapatkan pendidikan sesuai kurikulum umum.
“Mereka juga harus mendapatkan pendidikan yang sesuai dan mengikuti kurikulum umum,” Ungkapnya kepada awak media. Rabu (1/11/2023).
Selain itu, Puji sapaan karibnya menyebutkan sarana dan prasarana juga menjadi fokus penting dalam mendukung pendidikan anak-anak penyandang disabilitas.
Hal ini termasuk perluasan dan perbaikan sarana fisik serta memastikan bahwa fasilitas sekolah memadai untuk mendukung kebutuhan anak-anak dengan disabilitas.
Dalam hal sumber daya manusia (SDM), Sri Puji Astuti mengakui adanya kekurangan guru pendamping khusus untuk sekolah inklusi. “Kami masih memerlukan peningkatan dalam SDM ini. Kami perlu melatih guru-guru pendamping khusus yang dapat memberikan perhatian individual kepada anak-anak ini,” Jelas Puji.
Politisi dari fraksi Demokrat itu mengajak agar anak inklusi tidak disembunyikan, melainkan didukung dan ditampilkan kepada masyarakat.
“Masyarakat memiliki peran besar dalam memberikan dukungan kepada orang tua anak inklusi. Dengan berbagi pengetahuan dan memahami kebutuhan mereka, kita dapat membantu anak-anak ini untuk melanjutkan hidup mereka dengan lebih baik,” Pungkasnya. (Adv)
