apakabar.co — SAMARINDA – Kasus wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) di kota Samarinda terbilang cukup tinggi. Pasalnya, di tahun 2023 angka DBD di kota Samarinda mencapat 88 kasus.
Namun, saat ini tren DBD di kota Samarinda mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Kendati mengalami penurunan, Samarinda masih masuk tiga besar Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur (Kaltim) wabah DBD tertinggi.
Menanggapi hal tersebut, ketua komisi IV DPRD Samarinda Sri Puji Astuti meminta masyarakat menerapkan 5M+1 di kehidupan sehari-hari.
“Kalau bicara kesehatan, yang terpenting sekarang adalah pencegahan. Misal, kalau DBD kita cegah dengan melaksanakan 5M+1, Meskipun masih ada fogging tapi itu belum efektif,” Ungkapnya. Rabu (21/2/2024).
Selain itu, Puji sapaan karibnya menilai pencegahan sudah dilakukan namun hanya sebatas sosialisasi dan tidak menerapakan 5M+1.
“Kecil yah (anggaran) untuk kesehatan. Kita lebih berfokus pada edukasi dan sosialisasi, dan memberikan sangsi (denda) bagi pembuang sampah sembarangan,” Ucapnya.
Untuk itu, politisi dari partai Gerindra itu meminta masyarakat untuk tak berkecil hati karena masih banyak anggaran yang bisa dimanfaatkan. Contoh, dana Probebaya yang merupakan salah satu program unggulan untuk menyentuh masyarakat di lingkungan RT. (Adv)