APAKABAR.CO — SAMARINDA – Permasalahan lobang tambang atau void yang ada di kota Samarinda masih menjadi momok meresahkan.
Pasalnya beberapa waktu lalu, dua orang bocah berinsial MRS (9), dan RPS (12) tewas di lobang tambang yang berlokasi di Kelurahan Loa Buah, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda.
Menanggapi hal tersebut, wakil ketua komisi III DPRD Samarinda, Samri Shaputra mengaku prihatin dengan dampak yang ditimbulkan oleh lobang tambang yang saat ini masih banyak.
“Meski tambang tersebut sudah tidak beroperasi di Samarinda, tapi dampaknya masih dirasakan oleh masyarakat,” Ungkapnya. Selasa (21/5/2024).
Samri sapaan karibnya meminta agar pemerintah terkait untuk mengambil langkah tegas dan berkoordinasi untuk menindaklanjuti kasus tersebut.
“Meski tambang tersebut sudah tidak beroperasi di Samarinda, tapi dampaknya masih dirasakan oleh masyarakat,” Ucapnya.
Poltiisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut menambahkan pihaknya juga akan berupaya mengundang Dinas Pertambangan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk mengkonfirmasi dan menindaklanjuti.
“Kami bisa memanggil Dinas Pertambangan dari provinsi untuk mengonfirmasi peristiwa ini. Sebab, ini telah menimbulkan dampak serius,” pungkasnya. (Adv)