Advetorial

Pemkot Samarinda Akan Tertibkan Keberadaan Parkir Liar dan PKL Di Sepanjang Tepian Mahakam

25
×

Pemkot Samarinda Akan Tertibkan Keberadaan Parkir Liar dan PKL Di Sepanjang Tepian Mahakam

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Samarinda, Andi Harun

SAMARINDA.apakabar.co– Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda berencana akan kembali menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) dan parkir liar yang beroperasi malam hari di kawasan Tepian Mahakam.

Hal itu disampaikan Wali Kota Samarinda, Andi Harun di Kantor Balaikota, Rabu (14/9/2022) kemarin. Andi Harun menjelaskan jika saat ini kawasan Tepian Mahakam khususnya pada malam dini hari selain keberadaan PKL, parkir liar juga semakin semrawut hingga ke badan jalan.

“Jumlah PKL bertambah dari yang diizinkan, parkir juga kembali  memakan badan jalan umum, ada lagi juru pakir liar,” ungkapnya.

Padahal, disepanjang kawasan Tepian Mahakam merupakan wilayah zero tolerance atau bebas pelanggaran peraturan lalulintas yang salah satunya adalah dilarang parkir di atas badan jalan.

BACA JUGA :  Optimis Turunkan Angka Stunting di Kota Samarinda, 17 OPD Akan Bergabung Bersama TPPS

“Saya mengetahui, di Tepian Mahakam itu PKL nya semakin bertambah, terutama di depan kantor gubernur dan jukir liar memarkir kendaraan pengunjung di badan jalan, tentu sangat membahayakan,” ucapnya.

Pemkot Samarinda telah membuka kembali kawasan yang ramai pengunjung tersebut jelang akhir November 2021 lalu. Saat itu, sebanyak 27 PKL diizinkan menggelar rombong dagangan mereka mulai dari pukul 16.00 – 21.30 wita. 

Pembukaan kawasan kuliner segmen depan kantor gubernur Kaltim itu menindaklanjuti permintaan Ikatan Pedagang Tepian Mahakam (IPTM) kepada Pemkot Samarinda. Dengan catatan, harus memperhatikan fungsi utama kawasan Tepian Mahakam sebagai RTH.

Sikap pemkot kali ini disampaikan Andi Harun sebagai tindak lanjut atas laporan dugaan yang perdagangan ilegal yang terjadi di atas pukul 22.00 Wita.

BACA JUGA :  Wali Kota Samarinda Pantau Kegiatan Bersih Pasar Pasca Ramadan dan Idulfitri

“Apalagi kalau sampai ada parkir liar dan menggelar lapak di trotoar jalan,” sebut Andi Harun.

AH sapaan akrabnya, kembali menegaskan jika pihaknya hanya ingin melakukan yang terbaik bagi seluruh masyarakat Samarinda. Yang segala sesuatunya, harus berjalan sesuai dengan koridor dan aturan berlaku. Jika perlu, pedagang disarankan Andi Harun untuk menyewa atau mencari tempat yang tidak melanggar aturan.

“Ada kepentingan orang banyak yang harus kita dahulukan. Bukan kepentingan sekelompok orang saja,” pungkasnya.