Pemkot Samarinda

Coba Langsung Alat Tes GeNose, Andi Harun-Rusmadi Negatif Covid-19, Sebut Gratis Untuk Kebutuhan Tracing Bagi Masyarakat

11
×

Coba Langsung Alat Tes GeNose, Andi Harun-Rusmadi Negatif Covid-19, Sebut Gratis Untuk Kebutuhan Tracing Bagi Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Walikota dan Wakil Walikota Samarinda Melakukan Ujicoba Langsung Alat Tes GeNose C19 di Anjungan Balikota, Selasa (16/3/2021)

Samarinda, apakabar.co — Walikota dan Wakil Walikota Samarinda, Andi HarunRusmadi menjadi yang pertama di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda yang melakukan tes uji coba alat GeNose Covid-19 secara langsung di Anjungan Balikota, Selasa (16/3/2021).

Kedua pemimpin kota Samarinda tersebut secara bersamaan melakukan tes uji coba alat GeNose dengan menggunakan pernafasan dan langsung menerima hasil selang beberapa menit setelah dilakukan tes dan keduanya dinyatakan negatif.

Kepada media Andi Harun mengatakan bahwa tes menggunakan alat GeNose memiliki banyak manfaat.

“Keakuratannya 95 persen, biayanya lebih murah, dan hasilnya cepat,” ucapnya usai melakukan tes.

Saat ini Samarinda memiliki 7 unit GeNose yang siap digunakan. Alat tersebut akan digunakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) IA Moeis dan 4 puskesmas yang melayani skrining.

“Jadi faskes tersebut akan melayani secara gratis untuk kebutuhan tracing masyarakat. Tetapi untuk penggunaan surat keterangan bepergian ataupun kebutuhan selain tracing, akan dipungut biaya,” terangnya.

BACA JUGA :  Bahas Persoalan Parkir dan PKL, Walikota Samarinda Andi Harun Tawarkan Solusi dan Opsi Penataan

Sementara itu, Direktur RS IA Moeis Samarinda, dr. Syarifah Rahimah mengatakan bahwa alat tersebut tidak memerlukan tenaga medis dan siapapun bisa menjalankan dengan keterampilan menguasai komputer.

“Alat tersebut harus diruang terbuka, tidak boleh berada di dekat yang berbahan alkohol, karena mengakibatkab hasil error,” katanya.

Dijelaskan dr. Syarifah Harinah jika setengah jam sebelum melakukan pemeriksaan GeNose sebaiknya tidak melakukan makan dan minum, terlebih makanan yang beraroma khas seperti pete dan jengkol karena akan merusak hasil dan dianggap hasilnya positif.

Selanjutnya, ia menyebut jika harga satu set alat GeNose berkisar diharha kurang lebih 100 juta. Namun untuk 100 pemeriksaan filter di alat tersebut harus diganti.

“Jika dari 100 pasien yang dilakukan tes tersebut ada yang posiif maka harus segera di ganti filternya,” jelasnya.

BACA JUGA :  Resmi Dilantik, Andi Harun-Rusmadi Fokus 5 Program 100 Hari Kerja

Untuk harga pemeriksaan per satu pasien ia menyebut bahwa sesuai apa yang disampaikan Walikota jika tidak ada biaya atau gratis untuk di rumah sakit.

Sedangkan untuk dipuskesmas yang fungsinya tracing juga gratis tapi untuk meminta surat keterangan yang digunakan untuk keperluan pribadi akan ditetap melalui Peraturan Walikota (Perwali).

“Draf Perwali dari Dinkes dan kita sudah sampaikan ke Walikota terkait draf tersebut,” ucapnya.

Untuk harga persatu orang yang akan melakukan tes GeNose ada beberapa perbandingan. Di bandara APT Pranato sendiri di patok harga 90 ribu per sekali tes, sedangkan di daerah lain seperti di Stasiun Jogyakarta 20 ribu, itu semua tergantung dari kebijakan masing-masing daerah.

“Dengan alat tersebut tentu kami berkomitem untuk mendukung program 100 kerja terkait penanganan dan pencegahan Covid-19, terutama di kelurahan-kelurahan dengan status zona merah,” pungkasnya. (Adv)

Example 120x600
Example 72090