SAMARINDA.apakabar.co– Instalasi Pengelolaan Air (IPA) area Gunung Lingai 2 yang diperuntukan untuk kebutuhan air bersih bagi warga Samarinda diresmikan Wali Kota Samarinda, Andi Harun pada, Selasa (4/5/2021).
Pada media Andi Harun menyebut bahwa berfungsinya IPA Gunung Lingai 2 ini masih belum bisa menjawab seluruh kebutuhan air bersih di Samarinda meskipun kapasitasnya 50 liter per detik. Namun, dijelaskannya jika IPA ini mampu mengurangi waktu berhentinya suplai air di beberapa wilayah.
“Berfungsinya IPA Gunung Lingai yang 50 liter per detik belum bisa menjawab semua masalah, baru sebagian, yang biasanya untuk warga DI pandjaitan, PM Noor daerah Gunung Lingai, bahkan sampai di Pampang biasanya bergilir 3-4 hari sekarang bisa tinggal 2 hari saja,” ungkapnya.
Andi Harus pun memastikan bahwa permasalahan air bersih bisa segera teratasi jika IPA Sungai Kapih dapat diselesaikan pada tahun 2021.
“Dari bincang-bincang informal saya, manajemen perumdam memastikan kelar masalah IPA Sungai Kapih tahun ini,” katanya.
“Dan tahun ini manajemen perumdam berkomitmen, Insha Allah selesai. Mohon doanya saja,” tambahnya.
Dirinya meminta kepada masyarakat Samarinda untuk bersabar menunggu perbaikan layanan air bersih sampai semua kebutuhan terpenuhi.
“Apa yang kita resmikan hari ini kita syukuri dulu, bisa membantu penyaluran air lebih optimal dari biasanya,” ucapnya.
Terkait fungsi pengawasan, ia sepenuhnya menyerahkan kepada tim Perumdam dan pihak pengawas internal Pemkot Samarinda.
Sementara itu mengenai teknis penyaluran air bersih dari IPA Gunung Lingai, Direktur Teknik Ali Rachman AS menjabarkan, kapasitas produksi IPA Gunung Lingai dengan kapasitas 50 liter per detik saat ini untuk pelayanan diseputaran Jalan D.I Panjaitan, Damanhuri, Mugirejo, jika memungkinkan distribusi air hingga ke Jalan PM Noor dan Jalan Sentosa.
“Kami berikan penyaluran air bersih secara bertahap. Yang biasa giliran per 3 hari mungkin nanti bisa per 2 hari bahkan kalau memungkinkan 24 jam,” terangnya.
Untuk mencapai distribusi air 24 jam, Ali Rachman menegaskan akan dilakukan bertahap.
“Untuk menuju distribusi air 24 jam dilakukan bertahap. Air tidak bisa langsung mengalir. Karena pipa yang ada sudah berumur puluhan tahun. Kita tidak tau kondisi pipa di bawah tanah itu bagaimana, semoga tidak ada kendala,” pungkasnya.