AdvetorialPemkot Samarinda

Sekolah Ramah Anak, Program Pemkot Samarinda untuk Mewujudkan Kota Layak Anak

73
×

Sekolah Ramah Anak, Program Pemkot Samarinda untuk Mewujudkan Kota Layak Anak

Sebarkan artikel ini
(Foto : Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Sekolah Ramah Anak (SRA) oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) Samarinda/Ist)

apakabar.co — SAMARINDA – Pemkot Samarinda berkomitmen untuk mewujudkan pemenuhan dan perlindungan hak anak di lingkungan pendidikan. Hal ini ditunjukkan dengan digelarnya Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Sekolah Ramah Anak (SRA) oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) Samarinda, Kamis (16/11/2023).

Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan anak-anak menjadi generasi yang tangguh dan mandiri menjelang Indonesia Emas tahun 2045.

Plh Sekda Marnabas, yang juga Kepala Dinas Perdagangan Samarinda, mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk membuat sekolah menjadi tempat yang memenuhi, melindungi, menjamin dan mempromosikan hak anak dalam kelangsungan hidup serta menciptakan ruang bagi anak untuk berpartisipasi dalam lingkungan sekolah.

“Hakikatnya seluruh sekolah harus ramah anak. Sekolah harus senantiasa memberi pemenuhan hak dan perlindungan pada anak serta membuat anak merasa aman dan nyaman,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Bentuk Upaya Perkenalkan Potensi Pariwisata di Kota Tepian, Pemkot Samarinda Rancang Agenda Pemeran Tahunan

Marnabas menambahkan, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diminta untuk memperkuat komitmen dalam mendukung program Sekolah Ramah Anak.

“Kesiapan semua OPD sangat diperlukan untuk mewujudkan kota layak anak. Komitmen kita harus dituangkan dalam kesepakatan bersama,” tegasnya.

Sekolah Ramah Anak adalah sekolah yang menciptakan lingkungan sekolah yang protektif dari segala bentuk kekerasan, eksploitasi, penelantaran, dan perilaku salah lainnya.

Sekolah Ramah Anak juga menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif dan partisipatif, di mana siswa tidak hanya pasif, tapi aktif turut terlibat dalam pengambilan kebijakan, pembelajaran dan pengawasan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Samarinda, Asli Nuryadin, mengungkapkan bahwa kepercayaan diri adalah kunci utama dalam pembelajaran anak.

BACA JUGA :  Dukung Program Pemkot Terkait Pembuatan Kolam Retensi, Anggota Komisi III DPRD Samarinda Berharap Bantuan Provinsi dan Pusat

Ia berharap Sekolah Ramah Anak dapat membantu anak-anak untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam berbagai aspek.

“Dalam sekolah ramah anak, siswa tidak cuma pasif, tapi aktif turut terlibat dalam pengambilan kebijakan, pembelajaran dan pengawasan sehingga membawa sekolah itu menjadi sekolah yang inklusif dan partisipatif,” pungkasnya. (Adv)