Kabar Terkini

Angka Stunting di Samarinda Menurun, Rusmadi Wongso Ingatkan Tetap Waspada

40
×

Angka Stunting di Samarinda Menurun, Rusmadi Wongso Ingatkan Tetap Waspada

Sebarkan artikel ini
Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso Menghadiri Penyampaian Hasil Data Stunting di 10 Kecamatan, Selasa (4/10/2022)

SAMARINDA.apakabar.co- Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso mengatakan bahwa masalah stunting sebagai persoalan serius yang dihadapi bangsa saat ini. Untuk itu penting menurutnya masalah tersebut bisa diatasi bersama dalam menghasilkan anak-anak emas sebagai pewaris bangsa.

Hal itu disampaikan Rusmadi Wongso saat penyampaian hasil pengukuran data stunting di 10 Kecamatan di Kantor Balaikota Samarinda, Selasa (4/10/2022).

“Masalah stunting bisa mempengaruhi intelektual anak. Jadi tidak mungkin bangsa ini bisa mengalami loncatan yang luar biasa kalau anak-anak kita sendiri tidak sehat,” ucapnya.

Dari hasil tersebut, dirinya mengingatkan Tim Percepatan Penurunan Angka Stunting Samarinda agar dalam melakukan aksi program harus terarah dengan target yang jelas, sehingga program penurunan bisa terukur, khususnya yang berkaitan dengan data.

“Dari penjelasan yang saya dapat, data sasaran target tahun ini mengalami kenaikan menjadi 85,6 persen dari 67 persen di tahun 2021. Saran saya kenapa tidak dibulatkan menjadi 86 persen biar pengukurannya bisa mengetahui secara persis anak-anak yang berisiko stunting secara riil. Karena setiap tahun data ini terus tumbuh,” sebutnya.

BACA JUGA :  Pemkot Samarinda Rapat Koordinasi Dengan Kejari, Bahas Inventarisasi Aset Daerah

Selain itu, Rusmadi juga mengapresiasi kepada Camat dan Lurah yang telah memanfaatkan dana pro bebaya untuk memperbaiki lingkungan dan sanitasi agar menjadi sehat, dengan harapan agar perhatian yang sama juga bisa diberikan kepada Posyandu dalam pengadaan peralatan standar untuk memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada warga.

Sementara itu, Tim Percepatan Penurunan Angka Stunting Kota Samarinda, Dokter Rudy Agus Riyanto mengatakan, hasil analisa pengukuran data stunting untuk tahun 2022 mengalami penurunan. Dimana tahun 2021 lalu, angka stunting mencapai 10,74 persen dan menurun untuk tahun ini menjadi 9,8 persen. Dengan progres kenaikan entry sasaran menjadi 85,6 persen dari 67 persen di tahun 2021.

BACA JUGA :  Sebanyak 13 Pekerja Asal Jateng Terlantar di Pelabuhan Balikapan, Tertipu Upah Besar Bekerja di Proyek IKN Nusantara

“Entry penimbangan dan serta pengukuran ditahun ini juga naik sebesar 37,1 persen dari 26,16 persen,” paparnya.

Dokter Rudy juga menjelaskan berdasarkan data hasil pengumpulan dari bulan Januari hingga Agustus kemarin akan dijadikan sebagai langkah kerja untuk tahun berikutnya, sehingga pihak Kecamatan dan Kelurahan nantinya bisa segera melakukan langkah-langkah penanganan dan pencegahan terhadap wilayah yang kasus stunting nya masih tinggi.

“Dari hasil data ini boleh dibilang Kecamatan Samarinda Seberang, Samarinda Ulu, Utara dan Sambutan masih tinggi untuk kasus stunting. Untuk para camat dan lurah agar dapat menganalisa apa penyebabnya dengan melihat kondisi wilayahnya masing-masing,” pungkasnya.