SAMARINDA.apakabar.co- Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso mengkampanyekan sekolah tanpa sampah melalui peringatan Hari Sampah Nasional dan peluncuran buku saku “Budayaku, Sampah Ku bukan Untukmu” dan visi misi Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 35 Samarinda pada, Senin (20/2/23).
Rusmadi mengatakan, sejak awal Januari 2023 lalu sudah mulai di kampanyekan sekolah tanpa sampah dan tanpa tempat sampah.
“Pemerintah Kota Samarinda memulai dari sekolah-sekolah untuk mengurangi penggunaan plastik serta mendorong kreativitas siswa-siswi untuk memanfaatkan sampah agar punya nilai ekonomis,” ucapnya.
Di kesempatan itu juga, Rusmadi Wongso menyebut jika Hari Sampah Nasional hendaknya menjadi momentum untuk memanajemen sampah lebih baik dan mengurangi sampah. Artinya, sampah yang masih bisa dipakai atau didaur ulang bisa menjadi bernilai ekonomis.
“Kalau kita bisa mendapatkan nilai ekonomi dari sampah, itu baru kita sukses,” sebutnya.
Rusmadi juga mengingatkan bahwa pentingnya pengelolaan sampah. Melalui hal tersebut, Pemkot Samarinda akan melakukan pembenahan dalam pengelolaan sampah agar terlihat bersih dan sehat, sehingga bisa menyenangkan hati warga Kota Tepian.
“Pemerintah kota yang belum berhasil mengelola sampah, sampai kapan pun tidak akan pernah jadi kota yang bersih dan sehat menyenangkan bagi warga,” ungkapnya.
Rusmadi lantas berharap kesadaran dari masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.
“Masing-masing sekolah berkreativitas dengan memberikan inovasi budaya ku, sampah ku bukan untukmu berarti persoalan sampah sebenarnya bagaimana orang-orang berusaha semaksimal mungkin mengurangi sampah,” tegasnya.
Dilokasi yang sama, Dini Indriani selaku Kepala Sekolah SMP N 35 Samarinda mengatakan bahwa sekolahnya telah menerapkan aturan untuk siswa-siswi membawa box nasi dan tumbler apabila ingin berbelanja di kantin.
Hal itu juga di terapkan kalau mau membeli makanan di pindahkan ke box nasi yang sudah di bawa masing-masing siswa.
Aturan itu diterapkan agar siswa-siswi terbiasa disiplin untuk tidak membuang sampah sembarangan.
“Kami juga bikin banner anak-anak yang belanja di kantin menggunakan box nasi atau tumbler jadi dilayani kalau menggunakan itu, sudah disosialisasikan dengan baik,” bebernya
Untuk mengajarkan pengelolaan sampah, siswa-siswa diajarkan untuk membuat ekobrik.
“Ekobrik sebenarnya dari dulu sudah kami buat sebelum ada kegiatan seperti ini kan inspirasinya di pak wakil walikota inspirasi dari Jawa barat sekolah-sekolah,” pungkasnya.