Advetorial

Diterpa Isu Pemotongan, Andi Harun Pastikan Insentif Guru Honor Tetap Rp 700 Ribu

91
×

Diterpa Isu Pemotongan, Andi Harun Pastikan Insentif Guru Honor Tetap Rp 700 Ribu

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Samarinda, Andi Harun Saat Menemui Massa Aksi Terkait Insentif Guru Honor, Jumat (26/8/2022)

SAMARINDA.apakabar.co– Ditengah banyaknya isu terkait insentif guru honor di Kota Samarinda yang akan dipangkas pada tahun ini, Wali Kota Samarinda Andi Harun juatru memastikan jika insentif untuk guru honor senilai Rp 700 ribu tetap diberikan.

Hal itu disampaikan oleh Andi Harun saat dikonformasi terkait kebenaran kabar tersebut, Jumat (26/8/2022) di Kantor Balaikota Samarinda.

Pasalnya kabar terkait pemotongan insentif guru honor itu juga disuarakan oleh Komisi IV DPRD Kota Samarinda dan meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk mengurungkan niatnya tersebut. 

Andi Harun bahkan secara tegas menyebut jika tidak benar Pemkot berencana memotong insentif. Namun, ia mengakui pihaknya sedang mengkaji beberapa hal terkait insentif guru honor. 

Terkait hal itu, Pemkot Samarinda akan mencari tahu kesesuaian di dalam aturan Perwali Nomor 8 Tahun 2022 tentang Pemberian Insentif, apakah guru yang telah menerima tunjangan profesi guru (TPG) berhak mendapatkan insentif atau tidak. 

BACA JUGA :  Penerapan PTM Berjalan Lancar, Komisi IV DPRD Samarinda Respons Positif Disdik Kota Samarinda

“Yang kami tetapkan menerima insentif, tetap seperti perwali yang ada, Rp 700 ribu. Semua masyarakat harus mendukung penataan kelola keuangan yang baik untuk menghindari adanya temuan,” tegasnya.

Andi Harun menginginkan bahwa tidak ada guru yang menerima secara dobel, menerima TPG dan juga menerima insentif. Apabila memang, dari sisi aturan diperbolehkan, maka pihaknya kembali mengkajinya. Pihak pemkot tetap akan mengutamakan guru yang tidak menerima TPG yang menerima insentif. 

Tak hanya itu, Pemkot juga menemukan beberapa guru yang telah pindah ke daerah lain. Namun Surat Keputusan (SK) nya masih bertahan dan masih menerima insentif. Terutama guru honor di sekolah swasta. 

“Mau tidak keuangan kita seperti itu ? Kami sekarang sedang mendata sekolah-sekolah swasta. Ada sekolah hampir semua menggantungkan perjalanan sekolahnya itu dari uang negara. Kalau begini semua masyarakat bisa bikin sekolah,” ucapnya.

BACA JUGA :  Andi Harun Pastikan Maju Pilkada 2024 Melalui Jalur Partai Politik

“Kalau mereka sekolah swasta mampu, mereka pasti bisa punya kemampuan menggaji guru karena ada syarat-syarat pendirian sekolah. Tidak bisa seenaknya bikin yayasan lalu bikin sekolah,” sambungnya.

Untuk itu, pihak Pemkot Samarinda nantinya juga akan mendata sekolah swasta yang mampu. Bagi sekolah swasta yang mampu, pihaknya akan meninjau ulang pemberian insentif guru honor tersebut. 

Terakhir Andi Harun mengungkapkan jika APBD Kota Samarinda meningkat, pasti pihaknya berupaya untuk meningkatkan insentif guru.

Untun itu, dirinya meminta kepada pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk tidak menyebarkan hoaks di media terkait insentif guru yang dipotong, untuk tidak dibelokkan atau perlu ada klarifikasi.