APAKABAR.CO-SAMARINDA. Pengelolaan Museum Mulawarman mendapat keritikan dari DPRD Kaltim. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Ely Hartati menyayangkan kondisi cagar budaya Museum Mulawarman Tenggarong yang kondisinya semakin terbengkalai selama masa pandemi Covid-19.
Apalagi, pelayanan terhadap pengunjung di Museum beralamat Jl Tepian Pandan Tenggarong itu, jauh memenuhi dari standar sejak lama terjadi.
“Dari segi standar pelayanan harus ditingkatkan. Konsepnya melayani pengunjung juga belum dapat. Ini perlu di-update kembali, apa yang menjadi nilai jual kepada wisatawan,” ucapnya, Selasa 1 Desember 2020, kemarin.
Benda cagar budaya Museum Mulawarman yang sangat berharga, semakin tak diperhatikan oleh Pemerintah Provinsi. Padahal, kekayaan sejarah kerajaan Kutai harus diamankan dari sekarang.
Pemerintah diminta agar lebih berhati-hati ketika memelihara benda cagar budaya. Jangan sampai satu-satunya peninggalan Kerajaan di Kutai Kartanegara rusak karena proyek rehab yang tak jelas konsepnya.
“Museum punya ruang bawah tanah yang perlu diamankan. Museum itu sendiri juga merupakan situs sejarah, ada banyak barang-barang cagar budaya di dalamnya. Seperti meriam yang dibongkar, itu nggak jelas dan itu tidak dikembalikan,” kata Ely lagi.
Ely Hartati menilai ini menjadi tantangan bersama, baik pemerintah kabupaten/kota untuk menghidupkan Museum Mulawarman sebagai kebanggaan suku Kutai.
Legislatif dari fraksi PDIP ini menekankan pentingnya penataan ulang dengan konsep destinasi wisata situs sejarah di Museum Mulawarman.
Selain itu, ia minta agar adanya “suntikan” untuk menopang percepatan revitalisasi. “Aku bercita-cita di depan museum dapat dibuat taman kota yang mendukung untuk pelaksanaan pesta adat Erau. Di sana kan menjadi perhatian penting untuk acara Belimbur,” pungkasnya.