apakabar.co — SAMARINDA – Gebyar Penyuluhan 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Timur, di Halaman Masjid Islamic Center, Minggu (5/11/2023). Kegiatan ini diikuti oleh ratusan orang tua dan anak-anak yang mendapatkan informasi dan edukasi tentang pentingnya perawatan dan stimulasi anak sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun.
Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi, menghadiri acara ini dan mengapresiasi kegiatan ini sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas generasi muda Samarinda. Ia menekankan bahwa 1000 hari pertama kehidupan anak sangat menentukan masa depan anak, baik dari segi fisik, mental, maupun sosial.
“1000 hari ini sangat penting bagi tumbuh kembang anak,” kata Rusmadi.
Rusmadi juga mengungkapkan bahwa Kota Samarinda masih menghadapi masalah stunting, yaitu kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan akibat kurangnya gizi. Menurut data BKKBN, angka stunting di Kota Samarinda mencapai 25,1 persen, yang merupakan salah satu yang tertinggi di Indonesia.
“Kami harus bersama-sama menanggulangi masalah ini dengan memberikan asupan gizi yang cukup dan seimbang bagi ibu hamil dan anak-anak,” ujarnya.
Kepala BKKBN Provinsi Kalimantan Timur, Sunarto, juga berharap bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi orang tua untuk membawa anak-anak mereka ke posyandu, yaitu pos pelayanan terpadu yang menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi ibu dan anak.
“Di posyandu, anak-anak akan mendapatkan pemeriksaan kesehatan, imunisasi, penimbangan, dan konseling gizi. Ini semua sangat bermanfaat untuk memantau dan memperbaiki status gizi anak-anak,” ucap Sunarto.
Sunarto juga mengajak orang tua untuk menyampaikan ajakan ke posyandu bagi anak dan balita, terutama bagi anak usia di bawah lima tahun. Ia mengatakan bahwa dengan rutin membawa anak ke posyandu, orang tua dapat menanamkan komitmen untuk menjaga generasi agar tetap sehat dan cerdas.
“Kami berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dan bantuan bagi para orang tua dan anak-anak di Kota Samarinda, agar mereka dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik,” tutup Sunarto. (Adv)