SAMARINDA.apakabar.co– Sektor pertanian adalah salah satu sektor potensial, yang mampu bertahan dalam kondisi apapun. Namun, ditengah hantaman badai Covid-19, pasokan pangan mengalami gangguan yang serius.
Hal itu disampaikan, Wali Kota Samarinda Andi Harun saat menghadiri temu tani serta penyerahan bantuan sarana produksi kepada kelompok tani pada elo di Kelurahan Bantuas, Kecamatan Palaran, Kamis (4/8/2022).
Dalam sambutanya, Andi Harun mengatakan jika beberapa harga komoditas pertanian mengalami penurunan, sehingga kegiatan perekonomian pun mengalami penurunan meskipun masih berada di tingkat yang tidak mengkhawatirkan.
“Saat ini roda perekonomian sudah semakin membaik dan berputar dari berbagai sektor dunia usaha. Untuk itu, saya selaku Walikota Samarinda bersama Perangkat Daerah terkait secara marathon, konsisten, dan kontinyu, turun langsung ke lapangan, melihat dan mengetahui sejauh mana perkembangan hasil program kegiatan yang telah diupayakan oleh untuk menghadapi krisis tersebut,” ungkapnya.
Andi Harun juga mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda telah mempersiapkan diri dan mengupayakan berbagai hal untuk mendukung para petani dalam peningkatan produksinya. Benih padi inbrida berkualitas tinggi telah disalurkan kepada beberapa kelompok tani di Samarinda.
“Bantuan ini adalah salah satu bentuk komitmen dari Pemerintah Kota Samarinda untuk mendukung para petani, yang menjadi garda terdepan dalam mengantisipasi terjadinya kelangkaan pangan,” ucapnya.
Berdasarkan data, total luas lahan sawah di Samarinda adalah 2176,7 Ha, dengan total produksi padi sebesar 15.295,79 ton/tahun.
Sementara, luas lahan potensial sawah di Kelurahan Bantuas adalah sebesar 50 Ha. Semua kondisi di lapangan yang telah diupayakan ini tentu harus mampu dimanfaatkan dan dioptimalkan dengan baik oleh para petani, untuk berproduksi dengan kualitas dan kuantitas yang terbaik.
Kegiatan ini dilakukan melalui pemanfataan lahan pekarangan, lahan tidur, lahan kosong yang tidak produktif, sebagai penghasil pangan dalam memenuhi pendapatan rumah tangga.
“Saya berharap Kelompok Tani Pada Elo yang berlokasi kerja di daerah kelurahan Bantuas, Palaran, mampu melaksanakan kegiatan Pengembangan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) secara mandiri sehingga mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masing-masing petani,” pungkasnya.