apakabar.co — SAMARINDA – Anggota komisi II DPRD Kaltim Sapto Setyo Pramono menyoroti kebutuhan pangan daging di dalam daerah yang masih bergantung dari daerah lain.
Pasalnya, sebanyak 72 persen daging di Kaltim masih harus didatangkan di daerah lain. Bahkan Kaltim sendiri hanya mampu memenuhi kebutuhan daging sebesar 28 persen dari peternak lokal.
“Untuk menghilangkan ketergantungan suplai sapi dari luar Kaltim membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Namun bukan suatu hal yang mustahil apabila ditopang dengan program yang jelas dan terarah,” Ungkap Sapto. Senin (6/11/2023).
“Jawa Timur dan Sulawesi provinsi penyuplai sapi di Kaltim. Untuk itu pada pertemuan dengan Dinas Peternakan hari ini Komisi II meminta agar di tahun depan program nya jelas dan perlu juga nanti selaras dengan kabupaten/kota,” Sambungnya.
Program swasembada daging dan pangan bukan hanya sebuah wacana, melainkan cita-cita yang harus terus dikejar dan diraih secara bertahap dengan program yang jelas.
Mulai dari penentuan wilayah, sarana prasarana, bibit pertanian dan sapi indukan, hingga pola pemeliharaan dan penggemukan sapi dengan cara yang benar.
“Kedepan, Komisi II akan melakukan sinkronisasi antara pertanian, perkebunan, dan peternakan agar bisa melihat seluruh potensi yang ada dan apa yang menjadi kendala selama ini bisa diatasi bersama,” Tandasnya. (Adv)