APAKABAR.CO — SAMARINDA – Tugu Pesut Mahakam yang yang telah diresmikan di kawasan Simpang Empat Mall Lembuswana, Samarinda, masih menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.
Berbagai komentar muncul, baik yang mendukung maupun yang mengkritik desain abstraknya.
Menanggapi hal tersebut, Akademisi dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Dahri Dahlan mengungkapkan pandangannya bahwa desain Tugu Pesut Mahakam tersebut memang berbeda dengan konsep realistis.
Dirinya menilai kritik yang muncul dari sebagian masyarakat bisa dimaklumi, mengingat tak sedikit masyarakat yang belum memahami konsep desain tersebut.
“Menurut saya itu konsepnya futuristik. Itu beririsan dengan konsep modernis. Masalahnya, publik yang tidak mengerti konsep seperti ini pasti protes,” Ungkap Dahri Dahlan. Jum’at (10/1/2025).
Selain itu, Dahri Dahlan menyebutkan bahwa kritik yang muncul lebih banyak disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang seni modern dan aliran-aliran seni kontemporer.
Ia menjelaskan bahwa karya seni dengan pendekatan futuristik memang memerlukan sudut pandang yang berbeda dari yang biasa digunakan masyarakat pada umumnya.
“Hal ini juga sekaligus bisa menjelaskan, kebanyakan warga (yang protes) tidak mengerti betapa beragam aliran dan cara pandang terhadap karya seni,” Jelas Dahri Dahlan.
Lebih lanjut, Dahri Dahlan menjelaskan bahwa jika dilihat menggunakan “kacamata realis,” desain tugu memang akan sulit untuk dipahami sebagai representasi dari Pesut Mahakam.
“Menurut saya itu memang pesut, tapi dalam model futuristik. Kalau pakai kaca mata realis, tidak bakal bisa lihat kalau itu pesut,” Ucapnya.
Untuk itu, Dosen Sastra FIB Samarinda ini berharap masyarakat dapat lebih terbuka dan menerima keragaman perspektif dalam menilai karya seni. Menurutnya, sebuah karya seni, terutama yang bernuansa modern dan futuristik, membutuhkan pemahaman yang lebih luas agar dapat diapresiasi dengan baik.
“Menurut saya ini soal pengetahuan saja. Yang punya pengetahuan cukup soal itu pasti tidak ribut,” pungkasnya.