Pemerintah Gelontorkan APBN Sebesar Rp381 Triliun Untuk membantu pelaku UKM

oleh
oleh
Menkop UKM Teten Masduki menyebut Rp318 triliun dari total Rp753 triliun belanja kementerian/lembaga untuk menyerap produk UMKM. (CNN Indonesia/Andry Novelino).

apakabar.co-Samarinda. Pemerintah menganggarkan setidaknya Rp318 triliun untuk menyerap produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) selama pandemi virus corona.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut alokasi itu berasal dari anggaran belanja kementerian dan lembaga (K/L) yang akan digelontorkan tahun ini untuk membantu pelaku UKM dari sisi permintaan di masa pandemi covid-19.

“Kami efektifkan selain konsumsi dan belanja masyarakat juga belanja kementerian/lembaga. Tahun ini ada Rp318 triliun dari Rp753 triliunan belanja pemerintah dan K/L untuk produk UMKM,” jelasnya lewat video conference pada Senin (29/6).

Teten juga mengungkap Kemenkop UKM bersama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) tengah menyiapkan laman atau e-katalog untuk memudahkan penjualan produk UMKM.

BACA JUGA :  DPRD KAltim Dorong Industri Kecil Menengah di Kaltim Kembangkan Tekonologi Pengemasan

Katanya, saat ini, K/L terkait tengah melakukan pelatihan implementasi kebijakan sebelum program diluncurkan. Namun, ia tak merinci kapan program tersebut akan dapat dinikmati masyarakat.

Selain itu, ia juga menyoroti rendahnya angka ekspor produk UKM yang saat ini cuma sebesar 14 persen dari total ekspor. Oleh karena itu, pemerintah lanjutnya, akan terus memberikan pendampingan kepada pelaku UKM yang memiliki potensi ekspor. Targetnya, ekspor produk UKM dapat naik dua kali lipat atau sebesar 28 persen.

Hal lainnya yang disorotnya yaitu lemahnya integrasi program UKM dengan usaha besar yang mampu memasarkan produk pelaku usaha mikro. Hingga saat ini, tak sampai 5 persen dari total pelaku UKM yang memiliki kerjasama dengan perusahaan besar dalam pemasaran produk.

BACA JUGA :  Catat, Ini Panduan Lengkap Salat Idul Fitri dari Kemenag

“Pak Presiden meminta ekspor kita dua kali lipat dari sekarang, sekarang baru 14 persen. Dibandingkan negara tetangga kita masih kecil. Linkage (sinergi) dengan usaha besar masih rendah, UMKM yang terhubung dengan industri besar, datanya kurang dari 5 persen,” pungkasnya.

Artikel ini sudah tayang pada laman CNN Indonesia dengan Judul : Pemerintah Alokasikan Rp318 Triliun untuk Serap Produk UMKM