APAKABAR.CO-SAMARINDA. Musibah tanah longsor kembali terjadi di kawasan Kecamatan Samarinda Ilir, Kelurahan Sidodamai , Senin dini Hari (15/6/2020) pukul 02.00 Wita.
Longsor terjadi akibat hujan deras yang mengguyur Samarinda selama beberapa jam sejak pukul 01.00 malam hingga 05.00 pagi mengakibatkan 3 rumah menjadi korban dan transportasi jalan terputus.
Pemilik salah satu rumah yang menjadi korban mengatakan bahwa saat kejadian ia melihat sendiri tanah tersebut bergerak pada pukul 02.00 Wita. Saat kejadian itu ia dan kelurganya sedang berada di dalam rumah yang berjarak sekitar 10 meter dari tempat kejadian longsor.
“Waktu itu saya sedang melihat keluar rumah untuk mengecek banjir yang terjadi di depan rumah. Dan seketika saya terkejut melihat tanah yang berada di balik tembok bergerak ke arah saya,” ucap Nia (39) menjelaskan.
Menurut informasi kejadian longsor bukan pertama kali terjadi di tempat tersebut, sebelumnya pada awal tahun lalu longsor juga terjadi, namun tidak separah longsor saat ini.
Banyak faktor yang menyebabkan longsor terjadi, bukan hanya dari faktor alam saja, namun juga karena melainkan di lingkungan tersebut sedang berlangsung pembangunan perumahan Sungai Dama Resident yang sudah lama di bangun, namun pengelola tersebut tidak membuat drainase dan dampak dari pembangnan perumahan tersebut.
Warga yang berada di sekitar sebelumnya sudah melaporkan hal tersebut ke kelurahan namun hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya.
Warga korban longsor yang lain, Pawitri (40) yang rumahnya juga ikut terdampak mengatakan sejak 6 bulan terahkir warga membuat jalan alternatif untuk akses jalan warga yang berada di lingkungan tersebut.
“Jalan itu di buat menggunakan tanah milik warga, dan sampai sekarang kami masih menunggu tanggung jawab dari pengelola pembangnan perumahan,” ucapnya.
Pawitri sendiri tinggal bersama 4 anggota keluarganya, dan rumah miliknya berada persis di samping tembok perumahan, akibatnya longsor tersebut membuat keramik rumahnya mengalmi retak, dan membuat pipa PDAM pecah dan tak dapat digunakan.
“Sementara ini kami pake selang untuk kebutuhan air sehari-hari, saya berharap pemerinta dapat segera membantu kami dan mencarikan solusi atas permasalahan longsor ini,” pungkasnya.