APAKABAR.CO-SAMARINDA. Pembongkaran bangunan di Bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) segmen Pasar Segiri II kembali akan dilanjutkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Kota Samarinda. Termasuk pembebasan lahan Sungai Mati yang terletak di jalan DI Pandjaitan dan jalan PM Noor.
Untuk merealisasikannya, Pemkot Samarinda telah menganggarkan dana 10 miliar di APBD Murni 2021.
Hal tersebut diungkapkan oleh Seketaris Kota (Sekkot) Samarinda Sugeng Chairuddin. Ia menyebut bahwa pada Triwulan pertama tepatnya pada bulan Januari 2021 ini, kedua proyek tersebut sudah mulai dikerjakan.
Anggaran yang telah ditetapkan dalam APBD Murni 2021 tersebut bisa dioptimalkan untuk melakukan pembebsan lahan dan juga penangan dampak sosialnya.
“Bulan Januari ini pekerjaan itu sudah bisa dikerjakan,” ucapnya saat memimpin rapat koordinasi di Balaikota Samarinda, Kamis (7/1/2021).
Ia menjelaskan mengapa itu segera dilakukan karena khusus untuk segmen Segiri, pengerjaan penurapan juga segera dikerjakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS).
Sembari menunggu tahap tender dan evaluasi dengan pagu anggaran sebesar Rp 39 Miliar dari pemerintah pusat. Sehingga di Januari merupakan momen tepat untuk melanjutkan pembongkaran bangunan rumah yang sempat tertunda pada Desember lalu.
Namun kendati ia meminta pereakisasian jangan sampai lambat untuk dilakukan, karena akan bisa memberi kesempatan kepada warga untuk mendirikan bangunannya kembali.
“Kalau bisa segera prioritaskan untuk dikerjakan di Segmen Segiri II. Karena depan Pasar Segiri nanti akan kita bangun kantor kelurahan baru,” ujarnya.
Sementara itu, terkait dengan sungai mati yang ada di jalan DI Pandjaitan, perencanaan sudah dibuat sehingga eksekusi pengantian lahan warga bisa dilakukan mulai akhir Februari hingga Maret.
Untuk itu, pihaknya segera mungkin akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat di sana, melalui pihak kecamatan dan juga kelurahan.
Ia juga berharap agar program tersebut bisa berjalan sesuai rencana. Kendati demikian ia juga berharap meminta Organiasi Perangkat Daerah (OPD) terlibat sesuai porsinya.
“Jadi kita saling support untuk pekerjaan rumah yang belum selesai ini. Karena untuk melakukan kerja ini kita juga didukung oleh Pemerintah Provinsi,” pungkasnya.