DPRD KALTIM

Sarankan Tunda Pembelajaran Tatap Muka, Komisi IV Inginkan Evaluasi Yang Mendalam

28
×

Sarankan Tunda Pembelajaran Tatap Muka, Komisi IV Inginkan Evaluasi Yang Mendalam

Sebarkan artikel ini
Salehuddin, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim

APAKABAR.CO-SAMARINDA. DPRD Kaltim menyarankan Pemprov Kaltim menunda pembelajaran tatap muka, mengingat melalui SKB 4 menteri, pembelajaran tatap muka diperkenankan dilakukan di sekolah dan universitas pada Januari 2021 tahun depan.

Namun pembelajaran tatap muka masih akan dikembalikan kepada kepala daerah setempat.

Di Kaltim sendiri, Isran Noor selaku Gubernur Kaltim belum mengambil keputusan apakah akan melaksanakan pembelajaran tatap muka atau tidak.

Isran menegaskan pihaknya masih menunggu petunjuk teknis dari Kementerian Pendidikan RI, bagaimana tata cara dan syarat penyelenggaraan pembelajaran tatap muka.

“Kami saat sekarang masih menunggu perunjuk teknisnya. Apa kata pusat kami ikuti, pasti baik,” kata Isran Noor, Senin (7/12/2020).

Beberapa daerah pun saat ini diketahui saat ini telah bersiap melakukan simulasi pembelajaran tatap muka.

BACA JUGA :  Soroti Jalan Rusak Perbatasan Samarinda-Kukar, Ini Respon Anggota DPRD Kaltim

33 SMP dan 42 SD di Balikpapan, akan melakukan simulasi pembelajaran tatap muka, pada pekan depan. Tepatnya pada 14-17 Desember 2020.

Persiapan udah sedemikian rupa, Salehuddin, Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim justru memberikan respon berbeda.

Dirinya justru mengingatkan daerah agar mengevaluasi kembali rencana pembelajaran tatap muka.

Alasannya, seluruh komponen harus benar-benar siap bila melakukan tatap muka. Protokol kesehatan harus benar-benar berjalan, tanggung jawab kepala daerah harus seiring sejalan dengan keinginan dengan pihak Satgas Covid-19, dan pihak sekolah serta orang tua murid.

“Saya belum menyarankan pembelajaran tatao muka, walau beberapa daerah ada kecamatan yang memungkinkan,” ungkap Salehuddin.

Dirinya menyarankan, pada Desember saat ini, Pemprov Kaltim harus menyiapkan bagaimana protokol kesehatan, bagaimana 3M di sekolah, menyiapkan instrumen dan fasilitas kesehatan, sebelum masih lembelajaran tatap muka.

BACA JUGA :  Wakil Ketua DPRD Kaltim Soroti Aktivitas Tambang Ilegal di Sungai Merdeka Samboja

“Perlu evaluasi yang mendalam apakah memang Januari tahun depan bisa melakukan pembelajaran tatap muka,” jelasnya.

Hal ini lantaran, jangan sampai pembelajaran tatap muka yang dipaksakan justru akan berdampak pada peningkatan kasus Covid-19.

“Alternatifnya, walaupun tatap muka jangan sampai justru terjadi peningkatan kasus terkonfirmasi Covid-19. Di sisi lain harus bagaimana memaksimalkan pembelajaran ini,” pungkasnya.