APAKABAR.CO-SAMARINDA. Sistem pembelajaran yang diterapkan di tengan pandemic Covid-19 saat ini nampaknya kurang dapat dirasakan sebagian masyarakat Kalimantan Timur, Kabupaten Kutai Barat Khususnya. Terutama warga kampung Gunung Rampah yang saat ini masih kesulitan untuk mengakses Internet sebagai syarat utama pengunaan metode pembelajaran via daring.
Hal tersebut disampaikan Anggota DPRD Kaltim Ekti Imanuel. Ia mengatakan bahwa sarana pendididkan dan infrastruktur penunjangnya segera diperbaiki. Ekti pun menilai jika dampak dari adanya covid-19 sekolah diliburkan sedangkan sarana dan prasarana informatika dan teknologi seperti komputer dan signal internet mash menjadi persoalan. Hal ini menyebabkan proses belajar mengajar secara daring terhambat.
“Susah mendapatkan jaringan internet. Padahal, pelajar ada yang sampai pergi ke dataran yang lebih tinggi dengan medan terjal dan rumput yang tinggi tetapi tetap saja sulit menemukan siknal,” kata Politikus Gerindra itu.
Menurutnya, dengan kondisi tersebut tidak hanya siswa yang kesulitan akan tetapi guru juga mengalami kendala dalam menyampaikan proses belajar mengajar. Kalau terus dibiarkan dikhawatirkan SDM siswa akan jauh tertinggal.
“Tidak semua sekolah di daerah memiliki fasilitas belajar yang memadai, seperti di pedalaman sangat jauh jika dibandingkan dengan yang berada di perkotaan. Ini persoalan serius sekaligus menjadi PR besar pemerintah,” sebutnya.
Pemerintah lanjut Ekti harus segera memberikan solusi nyata seperti dengan membuat pusat belajar dengan memanfaatkan ruang sekolah, perpustakaan atau taman yang dilengkapi fasilitas internet gratis tetapi tetap menerapkan protokol kesehatan.
Ia menambahkan, persaingan global semakin ketat sehingga dibutuhkan peningkatan kualitas SDM yang dimulai sejak sedini mungkin. Pemerintah harus lebih menggalakkan program pemerataan pembangunan disegala bidang khsusunya pendidikan.
Selain persolan pendidikan, warga juga mengharapkan adanya perhatian pemerintah dalam perbaikan infrastruktur jalan menuju kampung yang rusak parah. “Mereka juga meminta proses pengajuan bantuan anggaran untuk rumah ibadah bisa dipermudah,”harapnya (adv)