SAMARINDA.apakabar.co- Persoalan banjir di Kota Tepian tak hanya disebabkan oleh mayoritas dataran yang rendah. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Novan Syahronny Pasie.
Ia menilai bahwa faktor dataran rendah tak menjadi persoalan yang subtansi terkait persoalan banjir di Samarinda.
“Emang dataran kita rendah, tapi jangan sampai kita hanya stuck karena dataran kita rendah,” ungkapnya.
Permasalahan banjir merupakan permasalahan klasik yang hingga saat ini belum usai penanganannya, Novan beranggapan salah satu penyebab banjir adalah karena banyak anak sungai yang tersebar di beberapa titik di Kota Samarinda ini yang terhimpit oleh rumah warga.
Salah satu anak sungai yang terhimpit adalah anak sungai yang tembus ke karang asam. Dirinya menjelaskan bahwa aliran tersebut mengalir dari belakang Kampus Untag 45 Samarinda, Jalan Wijaya Kesuma, Jalan Antasari hingga tembus ke pasar ijabah.
“Samarinda ini sebagian airnya masuk lewat situ kalau ada banjir, nahh tapi masalahnya sungai itu terhimpit oleh rumah warga,” ujarnya.
Novan mengaku inilah yang menjadi kendala dalam penanganan banjir di Samarinda pasalnya jika akan ditertibkan maka akan menjadi permasalahan sosial terhadap warga yang menggunakan aliran sungai sebagai acuan untuk bangun rumah.
“Ini yang menjadi kendala saat melakukan normalisasi sungai, karena sudah ada kejadian seperti ini maka kita tidak ingin mencari siapa yang salah, tapi bagaimana solusi dari masalah ini,” jelasnya.
“Semua kita serahkan ke Pemerintah Kota, karena merekalah eksekutornya, kita di DPRD hanya memberikan masukan atas dampaknya,” imbuhnya.
Novan berharap agar masalah banjir ini bisa diselesaikan satu persatu, mulai dari sumber masalah banjir hingga ke bagaimana merawat hingga tidak memicu banjir. Jangan sampai Samarinda terus terusan mengalami situasi seperti ini.(Adv)
