SAMARINDA.apakabar.co — Program pengendalian banjir di Samarinda merupakan program super prioritas yang telah terus dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda.
Hal itu disampaikan Wali Kota Samarinda, Andi Harun di podium sidang Paripurna Istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kora Samarinda dengan agenda peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Pemkot ke 63 dan Kota Samarinda ke 355 pada, Selasa (24/1/2023).
Andi Harun mengatakan bahwa persoalan banjir di Kota Tepian Samarinda patut dikualifikasi sangat memprihatinkan. Itu sebabnya Pemkot menyadari sejak awal bahwa penanganan banjir bukan pekerjaan mudah dan murah.
“Memang, persoalan banjir yang sudah belasan atau puluhan tahun tidak kunjung membaik dalam penanganannya tentu makin menambah keraguan penanganan yang kami janjikan. Bagaimana tidak, memori kita mengingatkan bagaimana hampir tiap tahun bahkan kadang sampai dua kali setahun kawasan Bengkuring, Sempaja lumpuh karena banjir berhari-hari,” ucapnya.
“Bahkan, kegiatan layanan publik terpaksa terputus. Seperti sekolah, kantor pemerintahan, pasar, dan lain-lain,” sambungnya.
Pemerintah Kota Samarinda melakukan terobosan dan inovasi dalam pengendalian banjir. Sejumlah kawasan banjir yang tadi disebutkan ditangani melalui program pengendalian banjir dan hasilnya sangat efektif. Tentunya berkat kerja keras dan keterlibatan semua pihak.
“Opini masyarakat perlahan mulai berubah, atas apa yang pemkot lakukan. Bahkan juga datang dari masyarakat luar Samarinda,” ucapnya.
“Alhamdulillah opini positif masyarakat luar Samarinda tidak saja membuat optimisme meningkat signifikan, akan tetapi pengaruhnya sampai pada meningginya partisipasi masyarakat dalam gerakan pembangunan Kota Samarinda,” ucapnya.
Program Pembangunan Infrastruktur Terus Dilaksanakan
Sementara untuk program pembangunan infrastruktur, orang nomor satu di Pemkot Samarinda itu menjelaskan bahwa program tersebut menjadi program prioritas kedua setelah pengendalian banjir.
Infrastruktur jalan, jembatan, drainase, air bersih, transportasi massal, modern dan ramah lingkungan, infrastruktur smart city, revitalisasi pasar tradisional, infrastruktur pemukiman, infrastruktur Pendidikan, kesehatan, gedung layanan pemerintahan lain seperti kantor kecamatan, kelurahan secara paralel dan bertahap telah mengalami peningkatan baik dari aspek fisik bangunan maupun dari aspek fungsi pelayanan.
“Beberapa sarana infrastruktur adalah perencanaan, pembangunan baru serta beberapa diantaranya adalah rehabilitasi dan peningkatan dengan memperhitungkan usia teknis bangunan, beban resiko kawasan, serta pertimbangan kapasitas pemakaian layanan infrastruktur,” paparnya.
“Kami tempatkan program ini sebagai prioritas kedua karena bidang infrastruktur sangat berpengaruh terhadap produktifitas daerah dan peningkatan perekonomian masyarakat,” pungkasnya. (ADV)