APAKABAR.CO-SAMARINDA. Aksi demontrasi penolakan pengesahan Undang-Undang Omnibus Law berkahir ricuh, pasukan dari pihak kepolisian berhasil memukul mundur massa aksi hingga ke simpang tiga kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kaltim.
Massa aksi memaksa agar bisa masuk kedalam kawasan kantor dewan, karena gerbang halaman kantor ditutup rapat oleh petugas keamanan dari Kepolisian. Seketika massa semakin tak terkendali, para mahasiswa terpancing dan mendobrak gerbang masuk. Tak hanya mendobrak sebagian mahasiswa juga melemparkan batu dan botol minuman plastik ke arah petugas yang berjaga di dalam.
“Buka gerbangnya, ini rumah kami juga kami berhak masuk ke dalam rumah kami,” teriak pendemo di iringi lemparan batu ke arah ke arah petugas.
Gerakan Mahasiswa semakin tak terkendali, desakan Mahasiswa yang ingin masuk ke dalam halaman gedung dibalas dengan semprotan watet cannon dan tembakan gas air mata dari petugas. Suara ledakan puluhan kali terdengar diiringin suara kepanikan mahasiswa yang berlarian kearah Jalan Tengkawan dan Ring Road. Puluhan Mahasiswa dan Pelajar berhasil diamankan dengan dihadiahi pukulan dan tendangan oleh petugas berpakaian lengkap maupun sipil.
Petugas berhasil memukul mundar ribuan Mahasiswa dan dapat mengendalikan keamanan dengan menggunakan alat taktik baracuda, dan motor trail dan polisi masih berjaga – jaga.
Dir Binmas Polda Kaltim, Harri mengatakan saat ini pihaknya tengah berjaga. Aksi hari ini memang diwarnai kericuhan.
“Sesuai perkapolri, tindakan ini wajar dilakukan untuk mengamankan situasi,” terangnya.