APAKABAR.CO-SAMARINDA. Kota Samarinda masih belum menerapkan sistem pembelajaran tatap muka (PTM) ditengah situasi pandemi Covid-19. Pasalnya Walikota Samarinda Syaharie Jaang masih belum mengizinkan diberlakukannya sistem tersebut pada sekolah-sekolah Samarinda.
Hal tersebut diungkapkannya usai melakukan peresmian Instalasi Pengelolaan Air (IPA) wilayah Makroman, Kecamatan Sambutan Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (2/01-2021).
“Saya minta jangan dibuka dulu. Kalau kita lihat perkembangan covid-19 di Samarinda, itu masih zona merah dan kuning. Kita belum dulu,” ungkapnya.
Sebelumnya, 14 sekolah di Samarinda masuk dalam usulan Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda yang direncanakan akan menerapkan PTM guna menghindari learning loss yakni kegagalan dalam belajar akibat terlalu lama tidak berlanjut.
Jaang menyebut bahwa tingginya angka kasus terkonfirmasi covid-19 di Samarinda, menjadi alasan terkuat belum diberlakukannya PTM, apalagi saat ini sudah hampir 1000 orang yang kini sedang dalam masa perawatan.
“Karena sekarang hampir 1000 orang loh yang sedang dalam perawatan, 960 tepatnya, sekarang zona merah. Enggak, saya enggak ijinkan,” katanya.
Sementara itu, dilokasi yang sama Seketaris Kota (Sekkot) Sugeng Chairuddin menyebut bahwa koordinasi sangat diperlukan terkait usulan 14 sekolah yang direncakan melakukan PTM.
“Inikan masih rekomendasi sifatnya, belum tentu diputuskan. Tunggu hasil dari rapat Tim Satgas covid-19. Nanti masuk, kita bahas bersama,” pungkasnya.