APAKABAR.CO-SIAMARNDA. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar program Sekolah Partai untuk calon kepala daerah gelombang III secara virtual, Minggu (13/9/2020) hingga Selasa, (15/9/2020).
Sekolah partai bertujuan untuk membekali para pasangan calon yang diusung dengan sejumlah materi terkait tata kelola pemerintahan. Selain itu program sekolah partai tersebut juga dilakukan sebagai bukti jika PDIP mengedepankan politik kerja sama dan gotoang royong.
Seketaris DPC PDIP Kota Samarinda, Ahmad Sofyan saat dikonfirmasi terkait sekolah partai tersebut mengatakan bahwa sekolah partai adalah sekolah calon kepala daerah yang diusung oleh PDIP. Program tersebut merupakan kegiatan wajib yang dilaksanakan oleh Partai untuk seluruh calon kepala daerah yang akan bertanding di pilkada.
“Tujuannnya tentu saja DPP mengharapkan agar calon-calon kepala daerah, terlebih ketika mereka memenangkan kontestasi pilkada bisa memiliki integritas sesuai dengan nilai-nilai perjuangan partai. Sekolah partai itu merupakan program DPP yang diwajibkan bagi semua calon yang diusung oleh PDIP di pilkada serentak ini,” ucapnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (15/9/2020).
[IT_EPOLL id=”1443″][/IT_EPOLL]
Andi Harun yang merupakan Bakal Calon (Balon) Walikota yang diusung PDIP di Pilkada Samarinda menyebut jika materi yang didapat selama tiga hari saat mengikuti sekolah merupakan hal yang sifatnya dapat menambah ilmu, terutama materi yang sifatnya strategis hingga teknis. Menurutnya seluruh materi yang diberikan sangat bersinergi dengan program-program kerjanya.
“Itulah yang membuat kita menyakini apa yang kita lakukan sekarang sudah berada dijalur kemenangan, dan sudah berada di jalur apa yang dikehendaki oleh rakyat,” ucapnya usai mengikuti sekolah partai.
Selanjutnya ia mengakui jika ada ilmu-ilmu baru yang didapat saat mengikuti program sekolah partai, termasuk bagaimana perkuatan menggunakan kata-kata dari materi publik speking yang bisa menjadi pemantik meluasnya dukungan masyarakat.
“Semua instrument dari struktur partai, melalui komunikasi politik, melalui publik speking, melalui juru-juru bicara, maka akan menciptakan presepsi yang positif di masyarakat. Juga sebagai upaya untuk mewujudkan Samarinda sebagai pusat kota peradaban,” pungkasnya.
