Berita

Raih Elektabilitasi 91.4 Persen, Andi Harun Semakin Tak Tertandingi Pada Pilkada 2024

152
×

Raih Elektabilitasi 91.4 Persen, Andi Harun Semakin Tak Tertandingi Pada Pilkada 2024

Sebarkan artikel ini
Walikota Samarinda Andi Harun
(Foto: Walikota Samarinda, Andi Harun/Ist)

APAKABAR.CO — SAMARINDA – Andi Harun meraih elektabilitas tertinggi hingga 91,4 persen melalui Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang terbaru. Bahkan angka fantastik tersebut dinilai bagi sebagian pengamat politik siapapun calon wakil walikotanya bila Andi Harun maju di Pilkada Samarinda 2024 tak berpengaruh banyak.

Salah satunya, pengamat politik univerisitas Mulawarman (Unmul) Budiman Chosiah yang telah memprediksi beberapa tokoh pendamping Andi Harun di Pilkada 2024.

Yang seharusnya menjadi lawan politik, nyatanya tokoh politik lebih aman untuk berada di samping Andi Harun pada Pilkada 2024.

Pasalnya, tingkat kepuasan masyarakat sangatlah tinggi dengan setumpuk prestasi pembangunan kota Samarinda membuat Andi Harun menjadi politisi yang menakutkan untuk di tantang di Pilkada Samarinda 2024.

Peneliti Lingkaran Survey Indonesia (LSI) Denny JA, Fadhil Fakhri Fauzan menyampaikan dari hasil survey sebagian masyarakat kota Samarinda sangat puas dengan kinerja Andi Harun sebagai pemimpin kota Samarinda.

Sementara berdasarkan hasil survei elektabilitas Pilkada Samarinda 2024 oleh LSI jika dilakukan secara terbuka maka tingkat terpilihnya Andi Harun mencapai 79.3 persen.

Dibawah Andi Harun menyusul nama-nama seperti Hadi Mulyadi 3.2 persen dan Barkati 1.63 persen. Sementara sisa tokoh lainnya hanya mendapatkan angka dibawa 1 persen.

BACA JUGA :  Berlanjut KPK Periksa Puluhan Pejabat Aktif dan Non Aktif Dugaan Kasus Korupsi Mantan Gubernur Kaltim

Berikut skema hasil survei Pilkada Samarinda 2024 dengan 2 pasangan calon:

Pemilihan Kepala Daerah Kota Samarinda akan dilangsungkan pada bulan November 2024. Seandainya ada 2
orang calon yang akan maju sebagai calon Walikota. Dari 2 nama berikut, mana yang Ibu/Bapak pilih?

1. Andi Harunvs Darlis
 91,4 persen vs 1,1 persen
2. Andi Harun vs Barkati
 90,2 Persen vs 3,4 persen
3. Andi Harun vs Zairin Zain 
90 persen vs 0,7 persen
4. Barkati vs Zairin Zain
 39,5 persen vs 11,4 persen

Sebagai informasi hasil survei LSI Denny JA diperoleh dari:
a. Populasi
Seluruh warga negara Indonesia di Kota Samarinda yang telah berusia 17 tahun ke atas atau yang telah menikah.

b. Penarikan Sampel
Multistage Random Sampling.

c. Jumlah Sampel
600 responden dengan margin of error ± 4.1 persen. Setiap individu dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih.

d. Metode Pengambilan Data
Wawancara tatap muka dengan responden menggunakan instrumen berupa kuesioner.

e. Periode Survei
25 – 31 Maret 2024

Pengamat Politik Budiman Chosiah melihat Pilkada Samarinda 2024 mendatang dan pergerakan para partai yang akan berkoalisi masih sangat dinamis.

BACA JUGA :  Rotasi Kepala Dinas Di Pemrov Kaltim Tidak Berkaitan Dengan Kontestasi Pilkada

Meski ada beberapa nama yang telah mencuat ke publik semisal dari Golkar, PAN dan PKB yang menyorong Jahidin, anggota DPRD Kaltim petahan yang kembali terpilih.

“Di Kota Samarinda sama seperti Pilgub Kaltim saya lihat, ragu melawan Pak Isran Noor. Di Samarinda ragu melawan Andi Harun, elektabilitas petahana ini di Pilgub saja tinggi apalagi Samarinda,” kata Budiman.

Selain itu, Budiman juga menilai politik dinamis juga bisa membuat figur terlempar karena keputusan partai.

Figur bakal calon Wakil Wali Kota yang akan mendampingi Andi Harun tentu kini masih wait and see karena melihat internal Partai Gerindra yang diamati Budiman Andi Harun malah tampak akan maju melalui jalur lain, semisal independen.

Cuman yang tidak diketahui banyak pihak, ialah apakah Andi Harun ini akan bertarung di Pilgub atau tidak, menurut Budiman ini juga menarik untuk dicermati, meski ada dinamika di internal Gerindra Kaltim.

“Mungkin saja dan sepertinya ada yang kita tidak ketahui di internal Gerindra. Tetapi jika maju independen pun berpeluang besar (menang), sejarah di Kaltim sudah dua kali kita lihat, Rita Widyasari independen menang, Neni Moerniaeni di Bontang juga memang walaupun ada irisan partai,” Imbuhnya.